Sejarah 25 Desember Jadi Hari Natal hingga Penulisan Xmas, Inilah Fakta Natal yang Jarang Diketahui

Namun, sebetulnya, Natal bukan saja soal semarak, kemegahan, dan sukacita.

pinterest.com

TRIBUNKALTIM.CO - Seiring dengan perkembangan budaya dan manusia, Natal juga dirayakan dengan berbagai cara.

Namun, sebetulnya, Natal bukan saja soal semarak, kemegahan, dan sukacita.

Dalam agama Kristen dan Katolik Natal yang sebenarnya adalah memperingati kelahiran Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia. Berikut fakta dan sejarah Natal yang sering tak diketahui.

Baca: Astaga, Lagi Razia, Wali Kota Pergoki Waria dan Pria Bercumbu di Kost-kostan

1. Natal pertama kalinya dirayakan pada 336 sesudah masehi

Pada 300 tahun pertama kekristenan, gereja-gereja tidak memiliki hari khusus untuk merayakan kelahiran Yesus.

Nah, sejak tahun 336 Sesudah Masehi tanggal 25 Desember pertama kali dicatat dalam almanak Roma dan catatan pemimpin Kristen.

2. Tidak ada penjelasan mengapa tanggal 25 Desember ditetapkan menjadi hari Natal

Natal dirayakan berdasarkan cerita kelahiran Yesus, namun Alkitab sendiri tidak memberikan referensi bahwa Yesus lahir di bulan Desember.

Para ahli sejarah malah meyakini bahwa Yesus kemungkinan lahir di musim semi berdasarkan kitab Lukas.

Sebab pada kelahiran Yesus digambarkan ada penggembalaan domba.

Beberapa orang percaya bahwa 25 Desember ditetapkan menjadi perayaan Natal sebagai alternatif berdasarkan kepercayaan pagan Romawi.

Ada pula yang menghitungnya dengan asumsi penghitungan tanggal berdasarkan penanggalan saat Yesus disalibkan.

3. Beberapa gereja ortodoks merayakan Natal di bulan Januari

Seperti kaum ortodoks Rusia dan Yunani merayakan kelahiran Yesus pada 6-7 Januari setiap tahunnya.

Mereka menggunakan kalender Julian ketimbang Gregorian yang sebagian besar digunakan di dunia.

4. Ada beberapa musafir yang melarang Natal dirayakan

Ada beberapa peziarah/musafir Amerika yang mengikuti jejak Oliver Cromwell (yang mengambil alih Inggris pada tahun 1645) melarang Natal dirayakan demi menyingkirkan tradisi dekaden.

Di Inggris, Natal akhirnya dirayakan lagi setelah monarki telah dipulihkan pada tahun 1660. Tapi masih belum dijadikan hari libur federal di AS hingga 26 Juni 1870.

Baca: Gara-gara Hal Ini, Syahrini Disorot Kelompok Pelindung Hewan

5. Tradisi pohon Natal baru muncul pada 16 Masehi

Beberapa kaum di Roma sudah lama mendekorasi rumah mereka dengan dahan-dahan hijau untuk menunjukkan adanya kehidupan di musim dingin.

Tidak jelas asalnya apakah tradisi ini berkembang pada orang yang merayakan Natal.

Tetapi pada tahun 1500-an, pohon cemara mulai muncul sebagai simbol Natal di Latvia dan Strasbourg.

Ada juga yang menyebutkan bahwa tradisi pohon natal berasal dari Jerman. Tradisi ini kemudian menyebar ke Amerika karena kedatangan imigran Eropa ke sana.

6. St Fransiskus Asisi Menggambarkan Suasana Kelahiran Yesus Pertama Kali pada tahun 1223

 Penggambaran suasana kelahiran Yesus dengan tampilan pementasan Yesus lahir di kandang domba dilakukan oleh St Fransiskus Asisi pada tahun 1223.

Ia yang menyiapkan palungan lengkap dengan jerami dan domba di sebuah desa di Italia.

Ia kemudian mengajak warga untuk melihat dan mengunjungi  pentas itu dan berkotbah tentang Bayi yang lahir di Betlehem. Adegan kelahiran Yesus ini akhirnya menyebar di seluruh Eropa bahkan dunia.

Baca: Ahok Kirim Pesan Natal dari dalam Penjara, Isinya Menyentuh Banget

7. Menuliskan Xmas sebagai pengganti Christmas sebetulnya tidak salah

Banyak orang yang menyarankan untuk tidak menggunakan singkatan “X-mas” ketika menulis atau mengucapkan Natal.

Namun hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah. Sebab huruf Yunani X sama dengan Chi. Christmas merujuk pada nama “Christ” yang berarti Kristus.

Dan Christmas sendiri baru digunakan sebagai istilah Natal sejak tahun 1551, sebelumnya Natal dikenal sebagai “Xtemmas” hal inilah yang kemudian disingkat menjadi Xmas.

Artikel ini telah ditayangkan Intisari Online dengan judul Kapan Natal Pertama Kali Dirayakan dan Kenapa Ada Pohon Natal? Inilah Fakta dan Sejarah Natal yang Banyak Tidak Kita Ketahui

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved