Pilgub Kaltim
Kandidat Pasangan Bakal Cagub Golkar Kaltim Dibahas di Jakarta
Pembahasan dengan agenda konsolidasi dan kooordinasi itu, sebagai bagian dari analisa peta politik Partai Golkar Kaltim.
SAMARINDA, TRIBUN - Sebelum menerima surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar, pengurus DPD I dan DPD II Partai Golkar Kabupaten/Kota se Kaltim, membahas dan finalisasi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Kaltim di Jakarta. Hasil pertemuan itu akan disampaikan ke DPP Partai Golkar sebagai rekomendasi DPD I dan DPD II Partai Golkar se Kaltim.
"Kita konsolidasi, koordinasi dan melakukan pemetaan maupun yang berhubungan dengan hasil survei," kata Sekretaris DPD I Partai Golkar Kaltim, Abdul Kadir, kepada Tribun, Senin (1/1).
Pembahasan dengan agenda konsolidasi dan kooordinasi itu, sebagai bagian dari analisa peta politik Partai Golkar Kaltim, jelang Pemilihan Gubernur Kaltim 2018 mendatang.
Baca: Golkar Kaltim Tetapkan Paslon yang Diajukan ke DPP Berdasarkan Hasil Survei
Baca: Jumat Pekan Depan, Golkar Serahkan Rekomendasi Paslon Pilgub Kaltim 2018
"Kita juga membaca peta politik partai-partai pengusung calon lain. Itu juga dipetakan dalam survei kita. Dan dikuatkan diinternalisasi kita. Itu kita paparkan semua. Itu sebelum tanggal 5, sebelum penyerahan rekomendasi," ungkap Kadir.

Terpisah, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kutai Timur, Zainuddin mengakui, telah menerima surat undangan DPP Partai Golkar untuk menghadiri penyerahan surat rekomendasi, Jumat (5/1) di Jakarta.
"Iya saya sudah baca. Nanti kita akan konsolidasi tanggal 2 Januari di Jakarta sebelum penyerahan surat rekomandsi (Formulir Model B 1 KWK Parpol)," jelas Zainuddin, kepada Tribun, kemarin.
Ia menjelaskan, bahwa sampai saat ini DPD II Partai Golkar Kaltim, solid dan mengusulkan dua nama bakal cagub Kaltim. Dua nama tersebut yakni Andi Sofyan Hasdam dan Makmur HAPK.
Baca: Sofyan Hasdam: Musda Golkar Kaltim Digelar Setelah Penetapan dan Pendaftaran Paslon Pilgub
Baca: Zainuddin: Tak Hanya di Pilgub, Makmur HAPK Juga Dijagokan Pimpin DPD I Golkar Kaltim
"Untuk bakal cawagubnya ada 13 nama yang resmi mendaftar. Dan kemungkinan ada beberapa kandidat diluar yang tidak mendaftar. Seperti Pak Rusmadi," ujarnya.
Menurut dia, Partai Golkar menginginkan pasangan calon yang bisa memenangkan pertarungan di Pilgub Kaltim. "Kita ingin menang. Jadi kalau ada kandidat diluar mendaftar resmi ke Golkar, tapi punya potensi, bisa diusulkan DPD II," tandasnya.
Penetapkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Kaltim, lanjut Kadir, akan diusulkan ke DPP Partai Golkar, sebelum mengeluarkan surat rekomendasi pasangan calon (paslon) cagub dan cawagub Kaltim periode 2018-2023.
"Besok saya berangkat mendampingi Pak Sofyan Hasdam ke Jakarta. Besok kita akan rapat bersama DPD II Kabupaten/Kota se Kaltim, untuk konsolidasi dan koordinasi sebelum rekomendasi dikeluarkan dari DPP," lanjut Kadir.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas DPD I Partai Golkar Kaltim, Andi Sofyan Hasdam menegaskan, bahwa tanggal 2 Januari 2018, sudah menetapkan paslon dari Partai Golkar Kaltim.
"Pokoknya tanggal 2 (Januari 2018) kita tetapkan. Tidak adanya lagi waktu untuk diulur-ulur. Karena tanggal 5 sudah keluar rekomendasi. Jadi kita panggil orang-orangnya (kandidatnya)," ucap Sofyan, usai membuka Rapimda AMPG Kaltim, di Hotel Selyca Samarinda, Jumat (29/12/2017) lalu.
Kandidat yang akan ditetapkan antara lain berdasarkan pertimbangan hasil survei. Kata dia, kandidat yang disurvei ada 9 bakal calon wakil gubernur yang mendaftar. "Selain itu ada Pak Rusmadi, ada Pak Yusran. Walaupun surveinya tinggi, kalau orangnya tidak mau, kan tidak mungkin," ujarnya.
Sofyan menambahkan, jika ia dipasangkan dengan kandidat yang mendaftar ke Golkar, namun peluang menangnya tidak memungkinkan, maka tidak akan maju.
"Kita harus lihat, dipasangkan dengan siapa, harus kita lihat. Saya merasa kalau tidak mungkin menang, ngapain saya maju. Tetapi partai harus punya calon," tegasnya. (bud)