Dr M Adib Khumaidi Sekjen PB IDI
KLB Difteri: Alokasi Anggaran Pencegahan Penyakit Selayaknya Makin Diperbesar
Mengobati pernyakit adalah tindakan baik, tetapi mencegah penyakit jauh lebih baik agar Kejadian Luar Biasa (KLB) serangan difteri tidak berulang.
Kalau hal ini dilakukan secara tepat, maka beban pembiayaan kesehatan pemerintah diharapkan akan menurun karena sudah melangkah ke paradigma sehat oleh karena angka kesakitan menurun . Beda dengan sekarang pasien sakit yang datang ke Puskesmas di berbagai daerah jumlah menumpuk, sehingga upaya-upaya preventif itu jadi terbengkalai.
Oleh karena itu, kementerian kesehatan harus merevitalisasi fungsi Puskesmas pada pelayanan kesehatan dalam perspektif preventif dan promotif untuk menekan pembiayaan akibat terjadinya kejadian KLB sepertikasus difteri ini. Dana tindakan preventif itu tidak boleh menganggu dana untuk program JKN Jaminan Kesehatan Nasional) yang dikelola BPJS.
Pemerintah melalui Kementerian kesehatan tidak bisa melihat kasus ini dengan sederhana.KLB difteri ini menjadi momen yang tepat sekaligus menjadi titik balik ini untuk melakukan pembenahan. Pemerintah harus bersinergi dengan semua stakeholder kesehatan dan seluruh komponen masyarakat dalam melaksanakan sistem kesehatan nasional terutama dalam sub sistem upaya upaya kesehatan khusunya kebutuhan kesehatan dasar dan esensial .
Berbicara penyakit menular, maka Indonesia merupakan kawasan yang paling mudah terjangkit. Karena tipikal mobilisasi masyarakat yang sangat-sangat tinggi, transportasi begitu padat, ditambah tingkat kepadatan penduduk. Semua ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap berkembangnya penyakit menular.
Menyangkut edukasi kepada masyarakat, saat ini eranya memang sudah berbeda. Maka cara komunikasinyapun harus disesuaikan dengan perkembangan jaman. Karena sekarang eranya digital, maka seharusnya pola komunikasinya juga harus digital pula.
Edukasi kesehatan kepada masyarakat terkait dengan imunisasi perlu semakin digalakkan untuk meningkatkan angka cakupan imunisasi, peningkatan gizi , peningkatan upaya dalam kesehatan lingkungan, hygiene dan sanitasi serta gaya hidup sehat menjadi prioritas program nasional dan daerah sehingga peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. (*)