Pilgub Kaltim 2018
Safaruddin Blak-blakan Ungkap Fakta, Tanggapi Tudingan Kriminalisi Cagub Partai Demokrat di Kaltim
Bahkan lebih jauh, ia mengemukakan 2 kali bersama Syaharie Jaang menyambang ke DPP PDIP membicarakan pencalonan.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Merasa digantung, Safaruddin pun berniat melakukan pertemuan kembali, hingga ke Samarinda.
Namun sesampainya di Ibu Kota Kaltim tersebut, tak kunjung bisa bertemu Jaang.
"Sebelum malam Natal saya mau ketemu, Pak Jaang di Samarinda, tapi dia tak ada. Ditelepon tak bisa. Saya pulang lah ke Balikpapan," bebernya.
Pada esok harinya, ia baru bisa melakukan komunikasi kepada Jaang melalui via telepon.
Safaruddin menanyakan kejelasan terkait niat keduanya berpasangan pada Pilgub Kaltim 2018.
Wali Kota Samarinda 2 periode tersebut dinilai terkesan setengah hati berpasangan dengan Safaruddin.
Bahkan ia menyebut nama Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, kemudian menggantung kejelasan hingga 7 Januari 2018.
Dengan dalih belum ada keputusan dari Partai Demokrat soal siapa pendampingnya di Pilgub Kaltim.
"Kalau bapak nanti pilih Pak Rizal, saya tak ada waktu untuk mencari pasangan, saya bilang begitu. Dia jawab, dari partai belum ada keputusan, Pak," ujarnya.
"Ya, kalau bapak tak kasih keputusan, saya yang ambil keputusan. Mulai sekarang kita tak bisa lagi bersama," sambungnya.
Usai dari percakapan tersebut, keduanya sepakat untuk mencari pendamping masing-masing.
Komitmen maju bersama pun berakhir usai komunikasi via telpon tersebut.
Saat disinggung soal tudingan kriminalisasi, Safaruddin pun membantah hal itu.
Baca juga:
Nelayan Ini Tangkap 20 Jenis Ikan di Laut Dalam, Simak Aneka Penampakannya yang Tak Biasa