Kisah Ironis Relawan Samarinda, Tak Sadar Evakuasi Mayat Keluarganya Sendiri. . .
Pria berusia 26 tahun yang menjabat sebagai Kepala Bidang SAR LSM Pelik itu mengaku prihatin dengan kondisi Samarinda.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Namun, pengalaman evakuasi jenazah yang paling diingatnya, dan sulit untuk dilupakannya, yakni saat melakukan evakuasi terhadap mayat korban kebakaran, yang terpanggang api kebakaran, pada Rabu (3/1/2018) silam, di Jalan Merdeka Barat.
Bukan karena jijik terhadap tubuh korban, yang sudah gosong dan rapuh jika disentuh.
Namun, karena korban atas nama Hendra (35), merupakan keluarganya sendiri.
Baca: Kebakaran Hebat Rabu Dini Hari, Ngeri. . . Satu Warga Tewas Terpanggang!

Baca: Balita Main Papan Penyeberangan di Got, Hilang. . . Begini Nasibnya saat Ditemukan
Baca: Djarot Dipilih Jadi Calon Gubernur Sumut, Megawati: Kasihan Masih Muda Disuruh Nganggur. . .
Baca: West Ham Naik dari Zona Degradasi, Inilah Hasil Liga Inggris Jumat, 5 Januari 2018!
"Malam saat ngangkat tubuh korban, saya tidak tahu kalau itu masih keluarga saya, karena wajahnya sudah tidak dapat dikenali lagi. Baru pagi harinya, saat sepupu saya telpon, dia tanya jenis kelamin korban, saat saya jawab, dia (sepupu) langsung bilang kalau itu keluarganya, dan otomatis keluarga saya juga," urainya.
"Saya pernah ketemu dia, tau dia. Tapi tidak dekat, dan sudah lama juga ketemunya, ia tidak tahu kalau dia tinggal disitu," tambahnya.
Dia pun meminta kepada kepolisian, agar segera datang ke lokasi musibah, seperti kebakaran, guna memberikan keamanan bagi relawan, maupun petugas pemadam.
Pasalnya, tidak jarang warga yang panik menyerang relawan.
"Polisi harus di depan, jangan di belakang, karena kita sering jadi amukan warga yang lagi emosi," harapnya. (*)