Safaruddin Tenang Tunggu Keputusan PDIP, Sempat Kongkow dengan Kolega Asal Kaltim di Jakarta

“Ambisi saya bukan untuk merebut kekuasan. Ambisi saya adalah untuk memperbaiki keadaan,“ pungkasnya.

Beberapa hari ini, H. Safaruddin diterpa isu tak sedap.

Beberapa kelompok masyarakat menuduhnya melakukan kriminalisasi tekait pemanggilan Walikota Samarinda Syaharie Jaang ke Mabes Polri, dan Rizal Effendi ke Polda.

Keduanya adalah kandidat yang akan maju dalam kontestasi Pilgub Kaltim.

Beberapa kelompok masyarakat bahkan berdemonstrasi dan meneriakkan bahwa Safaruddin melakukan praktik abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan), karena memeriksa dua kepala daerah yang menjadi lawan politiknya.

Safaruddin menanggapi isu itu dengan tenang.

Baca: Jadikan Pariwisata di Kaltim Mendunia, Ini yang Dilakukan Safaruddin

Baca: Safaruddin Ingin Kaltim jadi Surga Petani dan Peternak, Begini Acuan dan Alasannya

“Menjelek-jelekkan orang itu menyebabkan rusaknya kehormatan seseorang. Merusak hati dan ketenteraman masyarakat, serta mengganggu keamanan dan ketertiban,” ujarnya.

Safaruddin mengajak, masyarakat menghormati dedikasi dan kinerja para penyidik yang telah berusaha membongkar berbagai kejahatan.

Proses yang mereka lalui tidak mudah, dan itu untuk kemaslahatan masyarakat, yakni demi terwujudkan kedaulatan hukum dan ketertiban umum.

Terlebih dua kasus di atas terkait korupsi yang merupakan musuh utama bangsa ini yang harus diberantas.

"Ketika memang tidak salah, kenapa harus takut. Kalau bersih, masyarakat tentunya bangga mempunyai pemimpin yang bersih,” kata Safaruddin.

Baca: Kapolda Kaltim Berganti, Ini Jabatan Baru Irjen Pol Safaruddin

Baca: Safaruddin Blak-blakan Ungkap Fakta, Tanggapi Tudingan Kriminalisi Cagub Partai Demokrat di Kaltim

(*)