Seperti Apa Sih Hoax Membangun? Begini Menurut Versi Warganet, Asli Bikin Ngakak

kalau hoax itu hoax membangun kita silakan saja, tapi jangan terlalu memproteslah, menjelek-jelekanlah,

Djoko Setiadi usai dilantik Jokowi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional, Rabu (3/1/2018).(KOMPAS.com/Ihsanuddin) 

@NusaDiany: Eh, sudah pada dengar belum kalau pemerintah baru umumkan kalau besok itu baru dimasukkan jadi HARI LIBUR Nasional???

Asyiikk.. Liburan lagi..#HoaxMembangun

@adrianjonathan: Sinema adalah hoax yang membangun

 
@pangeransiahaan: Tolonglah. Sandi Negara berubah jadi Badan Siber dan Sandi Negara itu langkah maju. Tapi klo bosnya bilang hoax gpp asal positif, kita jadi garuk-garuk kepala.

@RickyBrahmana: #HoaxMembangun ini mirip sama White Lie kayaknya.

Mama: Ayo tidur siang, nanti bangun kita beli es krim.

Tapi Bohong. Bangun tidur pura-pura lupa ingatan.

@ko2w: Semakin banyak yang membeli bitcoin, makin besar kemungkinan di masa depan membeli cilok di abang-abang pakai bitcoin #HoaxMembangun

@wisnu_prasetya: Musim depan Liverpool juara Liga Inggris.. #HoaxMembangun

@lebah_madurasa: Semua karyawan harus pulang ontime ya, supaya bisa kumpul dengan keluarga#HoaxMembangun

@ihsanjmuhammad: Menurut saya hoax (berita bohong ) ; bearti kebohongan ga bisa di benarkan apapun alasanny

Tagar #hoaxmembangun, menurut Spredfast, sudah dicuitkan lebih dari 42.000 kali dan mengundang tanggapan bukan hanya dari warganet, namun juga dari politisi. a. Membangun dari kebohongan dan hayalan mau jadi apa bangsa ini.#HoaxMembangun

Dari mulai Presiden PKS Sohibul Iman yang menyebut 'hoax membangun' sama halnya seperti "es panas", sampai Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut komentar tersebut sebagai "preseden buruk", sampai Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang mengatakan "hoax apapun bentuknya...jelas tidak boleh".

Di media sosial pun, istilah dan tagar #hoaxmembangun juga digunakan oleh akun resmi Partai Gerindra untuk mengkritik kebijakan pemerintah lewat serangkaian cuitan.

@Gerindra: Rencana pemerintah menghapuskan subsidi benih padi untuk petani dikhawatirkan akan membuat gairah petani semakin menciut. Dampaknya, benih padi yang selama ini hanya Rp 2.500 per kg, akan menjadi Rp 11 ribu per kg. #HoaxMembangun

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved