Berita Video

Video Bayi Lahir di Atas Speedboat Saat Menyeberangi Perairan Kalimantan, Dramatis!

tempat ini memang jauh dari berbagai akses, tak ada fasilitas listrik PLN, transportasi darat, jaringan telepon dan internet, dll.

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
ISTIMEWA
Bayi lahir di atas speedboat 

Jaraknya cukup jauh dari kampung Pegat Batumbuk.

Untuk sampai ke sana jasadnya terpaksa diangkut ke speedboat, melintasi belasan gugusan delta sungai selama 2-3 jam.

Foto-foto tentang pegantaran jenazah ini diunggah di Facebook oleh salah seorang pegiat lingkungan bernama Achmad Fachri.

Proses pengantaran jenazah di kampung Pegat Batumbuk, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Proses pengantaran jenazah Hernawati di kampung Pegat Batumbuk, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. (Facebook/Achmad Fachri)

Kepada TribunKaltim.co, Fachri menceritakan sekilas penderitaan warga Pegat Batumbuk.

"Tidak ada transportasi darat di lokasi ini. Jadi, jenazah yang mau dimakamkan harus dibawa menggunakan speedboat atau perahu Ketinting," ungkap Fachri melalui sambungan telepon.

Kendaraan tersebut, kata Fachri, biasanya sudah disediakan oleh kepala kampung. Warga tinggal mengongkosi bahan bakar bila ingin memakainya.

Apabila kendaraan tersebut tak berada di tempat, warga pun terpaksa harus menyewa transport lain. 

Achmad Fachri mengaku sudah berada di Pegat Batumbuk sejak dua tahun terakhir. 

Ia bersama rekan-rekannya di Forum Lingkungan Mulawarman (FLIM) melakukan pendampingan terhadap warga setempat pada Program Karbon Hutan Berau (PKHB).

Selama dua tahun berinteraksi dengan warga kampung, banyak hal menarik yang ia temukan di lapangan.

Rekan Fachri, Supriadi Syam, turut menceritakan bahwa persoalan kematian sama repotnya dengan kelahiran.

Ibu-ibu yang hendak melahirkan harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa sampai ke puskesmas atau rumah sakit yang berada di kota Tanjung Redeb. 

Di kampung Pegat tidak ada bidan yang stand by, hanya ada seorang mantri yang kerap mengurusi kesehatan warga.

Bidan terdekat berada di permukiman Batumbuk, lokasinya terpisah oleh gugusan delta. Butuh waktu 1-2 jam untuk bisa sampai ke kampung Pegat.

"Kalau bidan itu dipanggil, tak ada pilihan lain dia juga harus naik transportasi air agar bisa sampai ke Pegat. Nah, ini butuh waktu lumayan lama," ungkap Supriadi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved