Dituduh Jadi Penyihir, Begini Kehidupan Para Wanita di China

Kebanyakan orang takut bahwa penyihir akan menyakiti mereka atau berbuat kerusakan.

japanesestation.com
Ilustrasi - Penyihir wanita 

Baca: Sudah Tiga Jam Lebih Diperiksa, Jaang Akui Soal Psikologi Itu Susah

"Kami menemukan tingkat keyakinan yang cukup tinggi pada beberapa wanita sebagai 'pemberi racun' yang diberi label zhu atau zhubu, kadang diterjemahkan sebagai penyihir di daerah pedesaan China ini," ungkap Profesor Ruth Mace, antropolog UCL sekaligus penulis utama penelitian ini dikutip dari laman resmi UCL, Senin (08/01/2018).

"Mereka dianggap meracuni Anda jika Anda makan di rumah mereka, yang sama sekali tidak berdasar. Kami menunjukkan bahwa label tersebut tidak mengandung informasi tentang kualitas seorang individu namun memiliki implikasi sosial yang mendalam," sambung Profesor Mace.

Para wanita yang dianggap sebagai penyihir di China ini memang tidak diburu dan dibakar ditiang oleh para tetangganya, namun mereka dikucilkan dari masyarakat.

"Rumah tangga tanpa label menghindari rumah berlabel zhu - mereka tidak memiliki hubungan dengan orang yang berlabel ini atau berbagi hadiah ekonomi atau pertolongan pertanian," ujar Mace.

"Untuk menanggulangi hal ini, rumah tangga berlabel zhu berkelompok dengan sesama yang mendapat label, membantu dan menemukan pasangan satu sama lain dan kami mendapati bahwa mereka tidak kurang kooperatif daripada individu dengan label non-zhu," imbuhnya.

Untuk memetakan hubungan masyarakat ini, para peneliti menggunakan permainan pemberian hadiah.

Hasilnya, keluarga non-zhu cenderung memberikan hadiah pada keluarga non-zhu lain, begitu juga sebaliknya pada keluarga zhu yang lebih memilih memberi hadiah pada keluarga zhu lain.

Dari penelitian ini, para peneliti mencapai pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana label zhu mempengaruhi kehidupan sosial dan siapa yang mungkin diberi label.

"Temuan kami menunjukkan bahwa sementara asal-usul label sihir dan tuduhan tidak jelas, mereka mungkin mencerminkan kecemburuan dan kecemasan terhadap pesaing, yang kebanyakan adalah wanita," ujar Profesor Mace. (KOMPAS.COM/Resa Eka Ayu Sartika)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved