Keren Nih! Di Pertamina Hulu Mahakam, Ada Puluhan Nakhoda Kapal Perempuan
Satu-satunya perempuan di kapal tumpangan pekerja migas itu, Jayanti Reski Pabita, sang nakhoda.
Baca: Hari Bersejarah, PHM Lakukan Pengapalan Perdana Minyak Mentah
Tanpa mereka, pekerjaan pengiriman minyak dan kondensat bakal terhambat, dan berefek pada suplai bahan bakar dan pendapatan Dana Bagi Hasil Migas Kaltim.
"Dari semua, 20 nakhoda adalah perempuan," ujar Yusak.
Pria yang sudah puluhan tahun bekerja di industri migas ini berujar, tidak ada yang pengecualian dan hal khusus soal pemilihan nahkoda perempuan.
Semua kata dia, rekruitmen dibuka secara umum dan diseleksi ketat dengan standar keamanan tinggi khas perusahaan migas.
Kebanyakan jebolan dari Politeknik Ilmu Pelayaran.
Sementara itu, Jayanti, sang nakhoda jebolan Politeknik Ilmu Pelayaran ini mengaku, sudah dua tahun ini mengemudikan kapal cepat ini, tak lama setelah lulus.
Baca: Usai Berantem di Siaran Live, Farhat Abbas jadi Sasaran Bully Fans Vicky Prasetyo
Baca: Oh Ketahuan. . . Ternyata Wanita juga Suka Nonton Film Porno Loh!
Baca: Bejat! Buruh Bangunan di Muara Badak Gasak Anak Majikan Usia 5 Tahun
Menjalani profesi yang kebanyakan digeluti kaum Adam ini, bagi perempuan 25 tahun ini, sebuah tantangan tersendiri, sekaligus menunjukan bahwa ia juga mampu seperti kakak lelakinya yang juga berprofesi serupa dengannya.
"Inspirasi dari kakak saya, orangnya pendiam, tegas, jarang kelihatan, tapi sering berlayar ke luar negeri selama berbulan bulan," kata perempuan 25 tahun berdarah Toraja, di balik kemudi kapal sebelum sandar dan melanjutkan pelayarannya. (*)