Semen Belum Dibayar, Suplier Sita Material Dermaga SPKT

Pasalnya, hingga kini dia belum menerima pembayaran semen dari kontraktor pekerjaan dimaksud.

TRIBUN KALTIM/NIKO RURU
Peralatan dan material sisa pembangunan dermaga untuk mendukung kegiatan Sentra Perikanan dan Kelautan Terpadu (SPKT) di Pulau Sebatik. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Hamsing, seorang suplier mengaku harus menyita material sisa pembangunan dermaga untuk mendukung Sentra Perikanan dan Kelautan Terpadu (SPKT)  di Pulau Sebatik.

Pasalnya, hingga kini dia belum menerima pembayaran semen dari kontraktor pekerjaan dimaksud.

"Awal awal lancar saja pembayaran. Tapi pas perpanjangan sampai sekarang belum dibayar materialnya," ujarnya, Jumat (2/2/2018).

Pemilik Toko Cahaya Surya di Pulau Sebatik ini mengatakan, kontraktor pekerjaan dimaksud mengambil semen sebanyak 1.300 sak seharga Rp 100 juta.

Baca: Aparat Bergantian Datangi Proyek Dermaga Mangkrak Rp 53 Miliar

“Sampai saat ini belum memberikan konfirmasi untuk waktu pembayaran,” ujarnya.

Dia sudah meminta koordinator pekerjaan, Daniel untuk memberi solusi dan jaminan. Karena semen seluruhnya telah terpakai.

"Akhirnya kami ambil besi besi ukuran 12 yang masih belum terpakai. Tukar guling istilahnya. Nanti kami hitung nominalnya sampai sama harga material yang belum dibayar," ujarnya.

Proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan senilai Rp 53.698.006.000 ini tak juga tuntas hingga berakhirnya kontrak pada pengujung Desember 2017.

Baca: Aparat Menyamar Menjadi Penumpang, 8 Mobil Online Balikpapan Terjerat Razia

Proyek tersebut dikerjakan PT Michelindo Cahaya Rejeki asal Surabaya yang didukung tenaga pengawas dari Muara Konsul - Bandung Jawa Barat.

Proyek dengan Nomor Kontrak : 191/PL410/01/PPK/V/2017 ini mulai dikerjakan pada 16 Mei 2017 dengan waktu pekerjaan 180 hari kalender. Namun saat kontrak berakhir pekerjaan belum tuntas sehingga diperpanjang hingga akhir Desember 2017.

Pembangunan fisik dermaga untuk fasilitas pendukung kegiatan nelayan itu baru selesai sekitar 50 persen, dari total target pembangunan fisik sepanjang 950 meter dengan rincian, pancang cause way 200 meter dan trestel 750 meter.

Baca: Proposal Pembangunan Pasar Tinggal Menunggu Hasil Labfor dan Sertifikat Tanah

Kondisi konstruksi cause way trestel untuk dermaga perikanan masih berantakan tak terurus. Sejumlah alat berat, mesin mesin molen, cor coran serta material berserakan di samping kapal tongkang yang menghentikan operasi karena telah melewati deadline kontrak.

Selain trestel cause way dermaga, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga membangun cold storage yang kini telah rampung dan siap dioperasikan. Bangunan tersebut menggunakan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun dikerjakan kontraktor yang berbeda. Bangunan darat tersebut berupa geronteng, Kantor SPKT serta balai pertemuan. 

Baca: Peduli Suku Asmat di Papua, Masyarakat Tarakan Sumbang Sembako

Untuk mendukung SPKT Sebatik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp4 miliar untuk pembangunan gerbang pagar depan, timbunan, jalan masuk serta TPI. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved