Via 'Tol Udara', 800 Kg Barang per Pekan Akan Diangkut ke Long Bawan dan Long Ampung

Melihat eksisting bandara Long Bawan dan Long Ampung, sebetulnya bisa didarati pesawat berbadan besar minimal ATR-42 atau pun ATR 72.

TRIBUN KALTIM / MUHAMMAD ARFAN
Pesawat Caravan milik maskapai Susi Air bersiap lepas landas dari bandara Tanjung Harapan, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara beberapa waktu lalu. 

"Soal itu juga urusan pusat dengan kabupaten/kota bersangkutan. Tentu kalau kita melihat kebutuhan masyarakat yang utama ialah pemenuhan sembako yang mudah dan murah," katanya. 

Andi memperkirakan, bakal ada koordinasi antara Kementerian Perhubungan dengan aparatur desa yang diwakili oleh pemerintah kabupaten terkait barang apa yang dibutuhkan. 

"Barang apa saja, dan bagaimana pengelolaannya. Apakah BUMDes yang memesan paket kebutuhan di Tarakan, lalu diangkut pakai pesawat udara. Atau kah pemerintah pusat semua yang menanggung. Itu yang belum bisa kami pastikan," katanya. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dilansir dari laman resmi Kementerian Perhubungan menjelaskan keberadaan jembatan udara (tol udara) diharapkan dapat menggerakkan ekonomi di daerah. 

Sebab tidak hanya membawa barang menuju daerah yang jauh tetapi juga mengangkut kembali barang yang dihasilkan daerah tersebut ke daerah lain di pelosok Indonesia. 

Jembatan udara akan terintegrasi dengan beberapa lokasi pelabuhan yang akan terkoneksi dengan program tol laut yang juga sedang dijalankan pemerintah.

“Bahwa selain Jembatan Udara tadi berkaitan dengan Tol Laut kita ingin sekali produktifitas angkutan balik dari Indonesia bagian timur ke Indonesia bagian Barat menjadi lebih baik. Adanya jembatan udara dari Kementerian Perhubungan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membawa barang dari Indonesia bagian Timur ke arah Indonesia bagian Barat," kata Menteri Perhubungan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved