Tahun Baru Imlek

Selalu Meriahkan Tahun Baru Imlek, Ini Asal Usul Kesenian Barongsai, Sebagai Pengusir Roh Jahat

Agar semua keberuntungan dapat tercapai ada keyakinan untuk segera memberikan angpao bagi yang sudah berkeluarga.

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Atraksi barongsai dari Yayasan Yongjing tampil memukau warga saat malam pergantian tahun baru Imlek 2569 di kelenteng Thien Ie Kiong, jalan Yos Sudarso, Kamis (15/2/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini semua keturunan Tionghoa merayakan tahun baru Imlek 2018. 

Suasana suka cita dan doa pun dipanjatkan agar membawa berkah untuk tahun depan. 

Bahkan, agar semua keberuntungan dapat tercapai ada keyakinan untuk segera memberikan angpao bagi yang sudah berkeluarga. 

Tapi, jika bicara soal Imlek tentu akan banyak melihat atraksi Barongsai dan Wushu. 

Termasuk di Palembang, hari ini banyak atraksi barongsai baik di mall atau di perumahan.

Baca: Imlek 2018, Ternyata Begini Legendanya Warna Merah Identik dengan Tahun Baru China

Tapi tahukan sejarah barongsai?

Berdasarkan kepercayaan tradisional masyarakat Tiongkok, singa adalah simbol keberanian, stabilitas, dan keunggulan. Tarian tradisional memakai kostum menyerupai singa disebut pula sebagai barongsai.

Ternyata ada beberapa versi sejarah barongsai.

Dilansir dari wikipedia, Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi.

Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi.

Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu.

Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.

Namun, dari beberapa sumber lain mengungkapkan jika barongsai mulai dibuat sejak 1500 tahun silam.

Pertunjukan seni ini bermakna untuk mengusir hal-hal buruk yang akan terjadi. Ada beberapa versi sejarah Barongsai.

Nian atau monster adalah versi yang paling populer. Alkisah, pada masa Dinasti Qing, di sebuah wilayah di Tiongkok, ada monster yang mengganggu ketenteraman penduduk setempat.

Kehadirannya sampai-sampai menimbulkan keresahan dan ketakutan.

Baca: Inilah Filosofi Angpao, Tradisi Tionghoa yang Wajib Ada Pada saat Perayaan Tahun Baru Imlek

Pada saat itu, muncul singa atau Barongsai yang menghalangi monster tersebut. Monster itu kalah dan lari tunggang-langgang. Singa itu pun pergi, meninggalkan penduduk yang sudah merasa aman.

Ternyata, monster itu merasa sakit hati, dan berniat untuk membalas dendam, tetapi masyarakat tidak tahu-menahu.

Hasil gambar untuk sejarah <a href='https://kaltim.tribunnews.com/tag/barongsai' title='barongsai'>barongsai</a>

Setelah tahu, masyarakat dilanda panik. Mereka bingung, di mana singa yang dapat mengalahkan monster itu.

Akhirnya, mereka menciptakan kostum Barongsai seperti yang sering kita saksikan saat ini. Monster ketakutan, sekali lagi dia lari ketakutan. Masyarakat berhasil menyingkirkan sang monster.

Hal tersebut mendasari kenapa Barongsai selalu hadir dalam perayaan Imlek. Kini, mengusir monster diibaratkan sebagai mengusir aura-aura buruk.

Suara pukulan simbal, gong, gendang biasanya mengiringi adegan hidup dan aktraktif tarian Barongsai. Masyarakat percaya, tarian singa adalah pertunjukan yang membawa keberuntungan.

Oleh sebab itu, tarian singa diadakan pada berbagai acara penting. Di antaranya, pembukaan restoran, pendirian klenteng, dan yang pasti Tahun Baru Imlek.

Secara umum, ada dua jenis Barongsai, yaitu Singa Utara dan Singa Selatan. Singa Utara bersurai ikal dan berkaki empat.

Penampilan Singa Utara lebih terlihat alami dan lebih mirip singa. Sementara itu, Singa Selatan memiliki sisik serta jumlah kaki bervariasi, antara dua atau empat kaki. Kepala Singa Selatan juga dilengkapi tanduk.

Pelengkap tarian Barongsai adalah suara kembang api. Suara pukulan simbal, gong, dan gendang biasanya menyertai adegan semarak ini.

Setiap gerakan singa, punya irama musik khusus. Musik mengikuti gerakan singa, suara drum mengikuti singa, sementara simbal dang gong mengikuti pemain gendang.

Baca: Peruntungan 4 Shio Ini Dikabarkan Kurang Baik di Tahun Baru Imlek 2018, Begini Ritual Tolak Balanya

Dilansir dari laman Nations Online, sepanjang pertunjukan, singa meniru berbagai suasana hati serta menunjukkan gerakan fisik serupa suasana hati tersebut. Singa jadi terlihat hidup dengan gerakan tersebut.

Tarian Barongsai menggabungkan seni, sejarah, serta gerakan kungfu. Biasanya para pemain kungfu dan sekompok penari singa terdiri dari sekitar sepuluh orang.

Gerakan Singa Utara dan Singa Selatan tak sama. Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepala yang keras dan melonjak-lonjak seiring tabuhan gong dan tambur. Sementara, Singa Utara cenderung lebih lincah serta penuh dinamika.

Salah satu gerakan wajib Barongsai, yang merupakan klimaks dramatis Barongsai, adalah saat singa memakan amplop berisi uang. Di atas amplop biasanya disertai sayuran selada air sebagai perlambang hadiah bagi sang singa. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved