Convention Hall dan Hotel Atlet Bakal Terhubung Jembatan

Disampaikan Asisten III Pemprov Kaltim, Bere Ali, kepastian deal dengan pihak ketiga itu sudah dilakukan.

TRIBUN KALTIM / ANJAS PRATAMA
Asisten III Pemprov Kaltim, Bere Ali. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Belum maksimalnya pengelolaan Convention Hall dan juga Hotel Atlet di kawasan GOR Sempaja Samarinda, membuat Pemprov mulai melirik investor untuk pengelolaan ke depan.

Disampaikan Asisten III Pemprov Kaltim, Bere Ali, kepastian deal dengan pihak ketiga itu sudah dilakukan.

"Pertama, kami miliki aset. Hotel atlet usianya sudah 10 tahun sekarang, dimulai sejak eks PON 2008. Belum termaksimalkan. Untuk itu, kami coba cari mitra kerja sama pemanfaatan. Termasuk kerja sama pemanfaatan Convention Hall yang dipadu dengan Hotel Atlet," ucap Bere Ali, Senin (19/2/2018).

Baca juga:

Terombang-ambing Lima Hari di Lautan, Kedatangan Zakaria dan Martin Disambut Isak Tangis Keluarga

Jelang PGK, Presiden Borneo FC Isyaratkan Tak Ada Lagi Pertandingan Ujicoba untuk Timnya

Warga Tantang Pasangan Calon Bisa Menjamin Jaringan Internet Tak Lelet Lagi

Siapa rekanan yang berminat tersebut, disampaikan Bere Ali, jatuh pada PT Timur Borneo Indonesia.

"Ada rekanan yang berminat, yakni PT Timur Borneo Indonesia. Mereka sudah presentasikan konsepnya hari ini. Oleh karena itu, tim kami juga sudah kami pelajari. Mudah-mudahan tak ada masalah," ucapnya.

Konsep kerja sama yang ditawarkan adalah sistem sewa menyewa. PT Timur Borneo Indonesia dipersilakan menyewa dua tempat, Convention Hall dan Hotel Atlet per tahun.

Pengelolaannya dipersilakan dilakukan secara profesional,

Sebelum kerja sama dilakukan terlebih dahulu dikeluarkan angka besaran sewa oleh DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).

"Besaran kontribusi biaya sewa, diatur DJKN, dihitung oleh mereka. Kan dalam bentuk kerjasama, sifatnya adalah menyewa. Nilainya Rp 2,044 miliar / tahun untuk sewa Convention Hall dan Hotel Atlet. Angka ini mengalami kenaikan tiga persen per tahun," ucapnya,

Nilai tersebut juga menghitung besaran investasi yang dikeluarkan oleh PT. Timur Borneo Indonesia,

"Ada investasi yang mereka masukkan juga. Jadi ada jembatan (bridge connection) yang hubungkan Convention Hall dengan Hotel Atlet. Biayanya sekitar Rp 250 miliar. Nilai DJKP sudah memperhitunhkan hal itu," ujarnya.

Jika kerjasama sudah dilakukan, Pemprov juga akan menerima setoran lain diliar biaya sewa tersebut, yakni bagi hasil pengelolaan.

Baca juga:

Wow, Rhoma Irama Disawer Harley Davidson Usai Konser di Pernikahan Putra Raja Tambang Kalsel

Jalani TC Timnas, Penjaga Gawang Borneo FC Dapat Petuah dari Pelatih Kiper Asal Brasil

Cak Imin Keluhkan Delay Penerbangan, Begini Penjelasan Garuda Indonesia

Ini membuat dua keuntungan didapat, pertama adalah biaya sewa, kedua adalah dana bagi hasil.

"Bagi hasil, mereka tawarkan 80-20. Jadi 80 persen mereka, 20 persen untuk kami. Mereka (PT. Timur Borneo Indonesia) sudah setuju. Tinggal di pihak terkait kami yang mempertimbangkan. SDM profesional. Kan mereka juga yang kelola Hotel Royal Suite Balikpapan," ucapnya.

Lantas, kerja sama akan dimulai sesuai landasan hukum, disebut Bere Ali dilakukan secepatnya,

"Masih siapkan konsep, nanti akan dibuatkan MoU serta kapan mulai akan dilakukannya pembayaran sewa serta mulai penyewaan. Rencananya, Hotel Atlet tersebut akan dibuat menjadi Hotel Bintang 4," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved