Pembunuhan Sadis

Beginilah Berita Lengkap Wanita Cantik Nagih Utang yang Dicekik Kemudian Mayatnya Dicor

Menagih utang tapi dibayar dengan kekerasan, dicekik, dibunuh kemudian jasadnya dicor dengan semen di kamar mandi

Istimewa
Mayat wanita itu kemudian teridentifikasi sebagai Fitri Agraeni (24) warga Limbangan Kabupaten Kendal. 

"Keterangan tersangka bahwa saat itu dia jengkel terhadap korban. Karena saat korban menagih utang mengatakan kata-kata kasar," kata Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, setelah menginterogasi Didik.

Baca: Ini Dia Deret Dedaunan Paling Misterius yang Nongol Dalam Semangkuk Makanan

Klop dengan kejadian tersebut, ibu Fitri bernama Sumiyati telah kehilangan anaknya 6 hari silam. Menurut Sumiyati yang juga mengasuh dua anak Fitri mengatakan, enam hari lalu Fitri dijemput seorang pria yang mengendarai sepeda motor. Entah siapa pria yang menjemput itu. Sejak itu Fitri memang tidak pulang.

Saat polisi mencari barang bukti di rumah Didik di Puguh Boja Kendal, justru menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor dalam bak mandi, Jumat (23/2) sore. Polisi bongkar kamar mandi itu

Setengah curiga dan penuh harap, karena selama ini Fitri juga kos di tempat lain. Dia kos terpisah dengan anak dan neneknya, diduga supaya tidak diketahui apa aktivitasnya selaman ini. Fitri kerja sebagai pemandu karaoke.

Saat ini jenazah Fitri telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Sedangkan Didik menghuni sel Rutan Polres Kendal untuk penyidikan lebih lanjut.

Rumah Didik Ponco, di Puguh Boja kabupaten Kendal Jateng masih digaris polisi.

Warga sekitar berdatangan ke rumah itu untuk melihat perkembangan kasus pembunuhan yang menghebohkan.

Orang banyak merinding begitu mengetahui bahwa di rumah situlah Fitri dihabisi dan mayatnya dicor semen di bak mandi.

Tetangga Didik, Supardi tidak mengira, Didik Ponco akan melakukan tindakan sekeji itu.

Ia yang merupakan tetangga mengaku melihat Didik beberapa waktu yang lalu tengah sibuk mengaduk semen dan pasir.

Warga memotret lokasi penemuan jasad yang dicor di desa puguh, Boja.

"Saya tidak curiga. Saat ditanya katanya buat nambal bak mandi yang bocor," ujarnya Sabtu (24/2).

Ia menambahkan para warga sama sekali tidak menaruh curiga dengan aktivitas Didik mengaduk semen itu. Apalagi warga tak mencium bau mencurigakan.

Padahal warga sudah tiga kali melihat Didik aduk semen. Kalau ditanya jawabnya sama yaitu untuk menambal bak mandi yang bocor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved