Edisi Cetak Tribun Kaltim
Ironis. . . Kaya Sumber Daya Alam Tapi Warga Kutai Pesisir Paling Banyak Terima Raskin
Pergulatan perjuangan masyarakat pesisir yang ingin memisahkan diri dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) terus bergulir.
Penulis: Budi Susilo |
Baca: 5 Hal yang Bikin Olahraga Keras Kamu Sia-sia, Hindari!
Sebenarnya, perjuangan untuk mendirikan kabupaten sendiri bukan alasan politis namun lebih kepada tuntutan kesejahteraan masyarakatnya.
Warga pesisir menganggap, selama ini belum mendapat perlakuan yang maksimal, masih saja tertinggal, padahal daerahnya merupakan sumber pendapatan yang sangat kaya dibandingkan daerah lain seperti di Tenggarong Kukar.
"Warga pesisir yang sangat dekat dengan sumber pengobaran minyak saja masuk kategori warga yang paling banyak menerima beras raskinnya (beras untuk rakyat miskin). Apakah itu tidak ironi? Itulah kenapa kami memperjuangkannya," tutur Sudirman.
Selain itu, tegas dia, dari sisi pembangunan infrastruktur pun belum cukup memuaskan.
Baca: Lolos ke Perempat Final Liga Champions, Real Madrid Sisihkan PSG
Masyarakat pesisir masih merasakan penderitaan buruknya infrastruktur daerah, tidak selengkap dan sebagus layaknya ibukota Kabupaten Kukar.
Dan tambahnya lagi, pelayanan birokrasi pun dianggap tidak efisen.
Masyarakat pesisir yang akan mengurus adminstarasi pemerintahan perlu menempuh jarak yang sangat jauh dan melelahkan.
Baca: Setelah Diizinkan Menjadi Sopir Taksi, Inilah Perempuan Pertama Pemandu Wisata di Arab Saudi
Lokasi yang ditempuh dari tempat tinggal ke lokasi tujuan butuh waktu 3 jam perjalanan.
"Pas kebetulan ternyata di kantor tidak ada, apa kita harus menginap atau balik lagi pulang. Kan sangat tidak efisen, banyak buang waktu, tenaga dan materi. Pengurusannya tidak bisa cepat," tegas Sudirman. (*)