Marinir Kuat Renang Melintasi Lautan, Ternyata Ini Menu Rahasia Asupannya

Tapi pasukan komanda AL mengalami kesulitan untuk melaksanakan infiltrasi karena terbatasnya jumlah personel pasukan.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Ilustrasi - Sesaat sebelum Kopaska lakukan penerjunan dari pesawat Casa NC-212 200,U-625 TNI AL, Jumat (11/8/2017). 

Gara-gara kurang asupan gisi banyak prajurit RPKAD tidak bisa mencapai titik finis saat berenang.

Setelah menu makanan diperbaiki dan rutin latihan maka prajurit-prajurit RPKAD pun bisa berenang jarak jauh sesuai standar yang diterapkan.

Baca: Miris. . . Ikut UNBK, Siswa Pedalaman dan Perbatasan Harus Biayai Sendiri Perjalanan ke Kota

Untuk menjadi prajurit TNI AL, khususnya satuan Korps Marinir, syarat utamanya memang harus bisa berenang.

Di satuan Marinir semua prajurit kemudian mendapatkan lagi pendidikan dan teknik berenang.

Bagi para anggota Marinir yang berprestasi kemudian bisa direkrut menjadi anggota pasukan khusus Marinir seperti Intai Amfibi Marinir (Intaifib) dan Datasemen Jala Mengkara (Denjaka).

Untuk memacu prestasi para penenang andalnya, Korps Marinir secara rutin menggelar acara Renang Selat Sunda yang diselenggarakan tiap tahun sejak tahun 1991.

Lomba Renang Selat Sunda ini sebenarnya merupakan ajang kompetisi antara satuan di lingkungan Korps Marinir demi membina kemampuan tempur prajurit laut.

Untuk mempersiapkan diri para jago renangnya, tiap satuan di Korps Marinir membentuk tim pelatih untuk menggembleng para perenangnya.

Intinya pelatihan yang diberikan adalah melatih kesiapan otot kaki, renang jarak jauh secara rutin, melatih para perenang untuk menghadapi kondisi di luar batas kemampuan, dan tentu saja memberikan menu makanan bergizi tinggi.

Baca: Kejari Tahan Tersangka Korupsi Panwaslu Balikpapan, Terungkap Dana Hibah Digunakan untuk Hal Ini

Para prajurit Marinir sebenarnya sudah biasa mengkomsumsi makan bergizi tinggi yang berasal dari ikan laut. Misalnya saja dalam setiap acara open house di markas Marinir penduduk yang datang akan dijamu beragam menu ikan laut yang melimpah di dapur umum.

Para pemasaknya pun adalah prajurit Marinir yang terlatih dan dari sisi cita rasa masakannya.

Mereka tidak kalah dibandingkan dengan menu di hotel bintang empat.

Secara psikologis bagi para prajurit yang lebih banyak bertugas di lautan memang butuh makanan yang berbeda. Intinya “lebih mewah” dibandingkan para pasukan darat karena Marinir bisa mencari ikan sendiri di lautan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved