Sempat Dipalak Preman, Siswa SMKN 3 Balikpapan Wakili Kalimantan di Kompetisi Aspira
mereka melewati banyak rintangan. Salah satunya adalah mereka kerap dimintai uang oleh preman setempat di lokasi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Lima Siswa dari SMK Negeri 3 Balikpapan akan mewakili Kalimantan dalam kompetisi yang bertajuk Aspira - SMK Sales Awards (ASSA) 2018 pada tanggal 18 - 21 April mendatang di Jakarta.
The King Marketing, adalah nama yang didaftarkan oleh kelompok mereka yang beranggotakan 5 siswa dari SMK Negeri 3 Balikpapan, yaitu Wahyu Aji Pratama, selaku ketua tim, kemudian Vierza Ikhsan Noor, Agus Wijaya Putra, Rio Dennis Marchel dan Kasyful Salza Ega Zerlinda selaku anggota.
The King Marketing mewakili Kota Balikpapan dan Kalimantan dalam kompetisi final Aspira - SMK Sales Awards 2018 di Jakarta setelah sebelumnya menyisihkan total 9 tim dari Kalimantan termasuk 4 tim dari Balikpapan.
Baca: Telah Resmi Menikah, Siapa Sangka Putri Marino Sebelumnya Anggap Chicco Jerikho Seram
Kompetisi yang digagas oleh Dedy Budiman, M.Pd selaku founder Komunitas Sales Indonesia (Komisi) ini sudah berjalan dimulai dari Tahap I mulai tanggal 1 November - 31 Desember bersaing dengan 4 tim lokal dari Balikpapan.
Kemudian lolos, berlanjut ke tahap II pada tanggal 8 Januari - 9 Februari bersaing dengan 9 tim dari seluruh Kalimantan sampai akhirnya lolos ke Tahap III yang akan digelar di Jakarta pada tanggal 18 - 21 April mendatang.
Kriteria yang dinilai pada tahap I dan tahap II meliputi omset penjualan produk sponsor yang kemudian dilaporkan via aplikasi online untuk dilakukan penilaian dari tim panitia selama kompetisi berlangsung.
Untuk menuju tahap III, tiap kelompok disyaratkan untuk membuat video tentang suka duka selama berjualan dan memperkenalkan profil kota asal, sekolah asal, dan tim.
Baca: Terkuak Fakta Terbaru, Ternyata Lee Dong Wook Pria Idaman Suzy Sejak 6 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Selain menjual produk sponsor, produk lokal juga menjadi syarat persentase omset penjualan. Untuk tim The King Marketing sendiri, mereka memilih memasarkan produk lokal Balikpapan, yaitu Brownies Batubara dan Pepes Kepiting Bu Sumiati.
"Karena produk itu mewakili 'wajah' Kalimantan, khususnya Balikpapan," ujar Wahyu.
Kemampuan mereka dalam membagi waktu antara aktifitas kompetisi yaitu menjual produk dan kegiatan di sekolah diuji disini. Mereka dituntut untuk selalu bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk melakukan product selling.
Wahyu Aji juga mengatakan, dalam kompetisi tahap I dan II, mereka melewati banyak rintangan. Salah satunya adalah mereka kerap dimintai uang oleh preman setempat di lokasi mereka berjualan.
"Iya mas, awalnya kami dipalakin sama preman disitu mas. Sehari lima puluh ribu.. Akhirnya kami dibantu oleh Kepala Dinas (Pendidikan, red) mengurus surat izin disitu. Akhirnya aman, mas", ujarnya dengan nada lega.
Baca: Masyarakat Balikpapan dan Jurnalis Hari Minggu Deklarasi Antihoax di Lapangan Merdeka
Semangat mereka dalam mengikuti kompetisi ini patut diacungi jempol.
Pasalnya, pada kompetisi tahap II, mereka sempat tertinggal jauh dari kompetitor mereka dari daerah lain.
"Waktu itu H-3 diketahui kita tertinggal omset puluhan juta dengan yang lainnya. Saat itu kami dan kepala program sudah down, nggak mungkin ke Jakarta," katanya.
Mengikuti kompetisi dalam format selling - menjual produk, tentunya selalu berhubungan dengan konsumen. Kepada Tribunkaltim.co, tim The King menyampaikan suka dan duka mereka selama menjalani kompetisi.
"Ya kalau dukanya itu sih mas, banyak penolakan saat kita melakukan penjualan. Ada yang cuma nanya, tapi tidak membeli. Ada juga yang alasan nggak bawa uang dan trus mau ke ATM tapi nggak kembali lagi", ujar Salza.
Untuk menghadapi tahap III, tentunya tim yang beranggotakan siswa-siswi kelas XII ini sudah melakukan persiapan jelang tahap akhir kompetisi tersebut.
Baca: Masyarakat Balikpapan dan Jurnalis Hari Minggu Deklarasi Antihoax di Lapangan Merdeka
Mengenai dana, tim The King Marketing diberikan subsidi dana oleh pihak penyelenggara sejumlah 2 orang penyaji presentasi.
Padahal, rencananya mereka akan berangkat ke Jakarta full team ditambah satu guru pembimbing.
"Untuk support dana, tentunya sekolah membantu, tapi mungkin tidak banyak. Jadi kami sambil mencari sponsor dari pihak lain," kata Ibu Herma, ketua program pemasaran SMKN 3 Balikpapan.
"Ini sekarang kita lagi cari. Mudah-mudahan pak Wawali bisa membantu ya. Ke Diknas (Dinas Pendidikan, red) juga. Tinggal menunggu surat pengantar dari pihak penyelenggara. Insya Allah, mudah-mudahan mau membantu mengingat bahwa kami mewakili Balikpapan dan Kalimantan," sambungnya.
Ke Jakarta, mereka sudah mempunyai target apa yang ingin dicapai oleh tim.
"Lolos ke Jakarta adalah prestasi yang membanggakan ya. Tapi dari mereka punya target kita harus juara I. Ya kami selalu support, dari sekolah juga sudah percaya, ya kalau bisa, rebut juara I," ujar Ibu Herma.
Mengenai dana, tim The King Marketing diberikan subsidi dana oleh pihak penyelenggara sejumlah 2 orang penyaji presentasi. Padahal, rencananya mereka akan berangkat ke Jakarta full team ditambah satu guru pembimbing.
"Untuk support dana, tentunya sekolah membantu, tapi mungkin tidak banyak. Jadi kami sambil mencari sponsor dari pihak lain," kata Ibu Herma.
"Ini sekarang kita lagi cari. Mudah-mudahan pak Wawali bisa membantu ya. Ke Diknas (Dinas Pendidikan, red) juga. Tinggal menunggu surat pengantar dari pihak penyelenggara. Insya Allah, mudah-mudahan mau membantu mengingat bahwa kami mewakili Balikpapan dan Kalimantan," katanya. (Aditya Rahman Hafidz)