Destinasi
Dulu Rusak dan Terbakar, Kini Lihat Panorama Asri dan Menyejukkan di Kebun Raya Balikpapan
Cuaca yang cerah memayungi perjalanan ke kebun ini, yang berada di alamat Jalan Sungai Wain, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara.
Penulis: Budi Susilo |
Hutan terbakar, asap putih pun mengebul ke berbagai arah, hampir selimuti seluruh Karang Joang, mengancam kawasan hutan lindung.
Dugaannya, ada kesengajaan dari beberapa pihak tertentu yang ingin melakukan perambahan hutan menjadi kawasan perkebunan atau pemukiman.
Kerusakan hutan akibat terbakar sangat berat, hutan berkondisi kritis, banyak pohon-pohon lenyap terbakar, sudah berwajah buruk tak layak lagi disebut hutan belantara.
“Tidak mungkin kalau terbakar sendiri, pasti ada campur tangan manusia yang sengaja membakar. Bisa membuang puntung rokok sembarangan atau faktor lainnya. Sayangnya pelaku sampai sekarang belum tertangkap. Kami hanya berupaya selamatkan saja supaya tidak merembet kemana-mana,” ungkap Nono, panggilan akrab Trisno.
Hutan berstatus parah, banyak warga Balikpapan yang sedih.
Akhirnya, kata Nono, banyak yang mengusulkan hutan disulap menjadi kebun raya.
Memulihkan kembali seperti semula sekaligus bisa menjadi simbol tekad dalam mempertahakan kelestarian alam Hutan Lindung Sungai Wain.
Tak heran sekarang Kebun Raya Balikpapan ini bertetangga dekat dengan Hutan Lindung Sungai Wain.
Upaya mengembalikan keperawanan hutan didukung penuh pemerintah daerah dan pusat.
Perjuangan menjadikan kebun raya pun dikabulkan, semua elemen setuju Balikpapan memiliki kebun raya yang kaya manfaat untuk semua lintas generasi.
“Bisa jadi wisata edukasi, penelitian, wisata keluarga, dan banyak lagi manfaatnya. Balikpapan bisa bangga dikenal sebagai kota yang mendukung pelestarian alam. Balikpapan ikut berperan menjaga bumi dari kerusakan,” kata Nono, pria kelahiran Samboja ini.
Senada disampaikan Ramlani, Koordinator Informasi Kebun Raya Balikpapan, menjelaskan, usulan pemantapan menjadikan kawasan kebun raya dilangsungkan sekitar tahun 2000.
Lanjut di tahun 2005, perjuangan tak sia-sia, pemerintah pusat melalui Kementrian Kehutanan mendukung penuh, secara resmi setuju disulap sebagai kebun raya.

Berlanjut di tahun 2008, melakukan penataan secara maksimal, layaknya kebun raya yang sesungguhnya.
“Dibuat penataan. Yang sempat rusak dipulihkan. Ditambah lagi berbagai infrastruktur untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Dibuat rumah lamin, gazebo, jalanan,” urai Lani di beranda Rumah Lamin Kebun Raya Balikpapan.