Perindah Rumah Adat Baloy, Puluhan Pelajar SMA Bikin Mural

Untuk mengikuti lomba mural ini, ternyata siswa ini di tes terlebih dahulu dengan membuat sebuah sketsa.

Penulis: Junisah |
TRIBUN KALTIM / JUNISAH
Mirza, salah satu siswa MAN Tarakan yang mengikuti lomba mural yang diadakan PT Medco EP Indonesia Tarakan, Sabtu (17/3/2018) di Rumah Adat Baloy di Aki Babu. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Puluhan siswa tingkat SMA/MA/SMK Kota Tarakan Provinsi Kaltara berkumpul di rumah adat Baloy, Sabtu (17/3/2018).

Mereka mengikuti Lomba Mural atau melukis dinding yang diselenggarakanPT Medco EP Indonesia Tarakan.

Lomba Mural diikuti 9 kelompok dari 6 SMA/MA/SMK di Kota Tarakan.

Setiap satu kelompok terdiri dari 5 orang siswa.

Untuk mengikuti lomba mural ini, ternyata siswa ini di tes terlebih dahulu dengan membuat sebuah sketsa.

Siswa yang sketsanya dianggap bagus inilah yang dapat mengikuti lomb amural ini.

Salah satu siswa yang berhasil mengikuti lomba ini adalahMirza, si swa kelas 11 Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Mirza terpilih bersama 4 temannya dan berhak mewakili MAN.

Di lomba mural ini Mirza bersaing dengan 8 kelompok tim lainnya yang berasal dari 5 sekolah.

Saat mengikuti lomba ini, Mirza mendapatkan tugas untuk melukis wajah seorang pria yang menggunakan baju adat Dayak.

Untuk mengambar wajah pria tersebut, ia mengandalkan sebuah foto yang ia simpan di dalam handphone Androidnya.

Pantuan tribunkaltim.co Mirza sangat piawai dalam melukis. Tangan kanannya yang memegang pensil sangat mahir membentuk wajah pria yangmengunakan baju adat daya.

Cewek yang mengenakan hijab ini bermulamembentuk hidung, lalu mulut,  terus mata sampai akhirnya, wajah pria itu terlihat sempurna.

Usai melukis dengan menggunakan pensil, Mirza melajutkan dengan  mencat wajah pria Dayak tersebut dengan menggunakan cat, mulai dari cat hitam, abu-abu, biru, hingga merah. Terlihat Mirza sama sekali tidak kesulitan melukis wajah pria Dayak itu dan terlihat begitu sempurna.

Mirza mengaku dirinya sama sekali tidak kesulitan dalam melukis wajah pria Dayak tersebut, karena ia telah memiliki gambar, sehingga memudahkan.

Apalagi ia sudah terbiasa melukis sejak ia duduk di kelas 2  SD. Dari SD hingga MA, ia selalu mendapatkan menjuarai lomba melukis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved