Gubernur Akan Lakukan Soft Opening Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Catat Tanggalnya
Pak Awang juga hadir. Ada lari marathon yang disiapkan sejauh 10 km. Mulai startnya di Km 13 Balikpapan hingga 10 km ke depan
Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Diresmikan sejak 2011 lalu, tepatnya pada 12 Januari 2011, jalan tol Balikpapan-Samarinda. khususnya Seksi I direncanakan akan dilakukan soft launching pada Minggu (25/11).
Soft launching ini akan dihadiri langsung oleh Awang Faroek, Gubernur Kaltim bersama OPD terkait.
Juru bicara Gubernur, Hendro Prasetio, menjelaskan, dalam rangkaian soft opening, juga akan dilakukan lari marathon sejauh 10 km. Lari marathon ini terbuka untuk umum, termasuk pula bagi kalangan pegawai OPD lingkungan Pemprov Kaltim.
Baca: Banjir Genangi Samarinda, Warga Ogah Mengungsi dan Pilih Tinggal di Lantai Dua
“Pak Awang juga hadir. Ada lari marathon yang disiapkan sejauh 10 km. Mulai startnya di Km 13 Balikpapan hingga 10 km ke depan. Finish di Km 23. Berapa target peserta, kami harap bisa sebanyak-banyaknya, karena ada hadiah dan door prize menarik yang disiapkan,” ucapnya, Jumat (23/3/2018).
Tol Balikpapan-Samarinda terbagi atas 5 Seksi pengerjaan. Pertama, ialah Seksi I yang terbentang dari Km 13 hingga Samboja. Seksi II mulai Samboja hingga Palaran I. Seksi III, mulai Samboja hingga Palaran II, Seksi IV, Palaran tembus ke Mahkota II Samarinda, serta Seksi V dari Sepinggan ke Km 13.
Dari kelima seksi pengerjaan tersebut, dibiayai dengan beberapa sumber daya berbeda. Ada 3 pihak yang membiayai, yakni APBD Provinsi Kaltim, kemudian pihak Badan Usaja Jalan Tol (BUJT) melalui PT. Jasa Marga Balikpapan-Samarinda serta yang terkahir adalah dana APBN melalui Loan China.
Baca: Diklaim sebagai Gaya Hidup Sehat, Ternyata 5 Nutrisi Penting Ini Tak Akan Didapatkan Vegan
Secara total, jalan tol nantinya akan memiliki panjang sekitar 99 km. Dari penjelasan Pimpinan Proyek Jasa Marga, Heru Subagio, tol Balikpapan Samarinda nantinya terdiri dari dua jalur, dengan satu jalurnya memiliki lebar 30 meter.
Selain itu, juga akan memiliki 4 pintu masuk, yang di Sepinggan, Km 13 Balikpapan, Muara Jawa, serta arah Mahkota II Samarinda.
Dalam proses pengelolaan tol, nantinya akan dikelola oleh PT. Jasa Marga hingga 40 tahun ke depan. Setelah itu, barulah pengelolaan tol diserahkan ke pemerintah.
Sepanjang 2011 hingga 2017 akhir, perjalanan tol juga tak selalu mulus. Beberapa persoalan muncul, yang lebih banyak diakibatkan pembebasan lahan. Ada pula persoalan lain, yakni sempat adanya Kebun Bintang milik Heri Susato Gun alias Abun yang terbangun di tengah-tengah ruas tol. Beruntung, persoalan kemudian diselesaikan. Awang Faroek saat itu, ikut ambil tindakan, dengan meminta pihak terkait merobohkan bangunan Kebun Binatang yang menghalangi ruas tol tersebut.
Baca: Asyik Nih Buat Pengendara Motor, Google Maps Sediakan Peta Khusus, Ada Jalan Tikusnya juga Loh!
Tak hanya soal pebebasan lahan, estimasi tarif tol yang nantinya akan dikenakan kepada kendaraan yang lewat pun ikut beberapa kali disinggung. Pasalnya, sesuai dengan kesepakatan lelang awal, PT. Jasa Marga telah menetapkan tarif tol Balikapan-Samarinda sebesar Rp 1000/ km. Ini berarti dengan panjang 99 km, tarif tol keseluruh untuk Balikpapan hingga ke Samarinda menyasar Rp 99 ribu.
“Tarif tol RP 1000/ km ini kan hasil keputusan lelang investasi sebelumnya. Jadi intinya itu. Tentu ada perbedaan golongan antara golongan I, II dan III. Golongan II lebih tinggi dari golongan I,” ucap Arie Irianto, Direktur Jasa Marga Balikpapan Samarinda saatditemui beberapa waktu lalu di lokasi tol.
Jika melihat tarif tersebut, tarif tol Samarinda Balikpapan menjadi satu dari beberapa tarif tol termahal yang ada dk Indonesia. Ini jika dibandingkan dengan tarif tol lain yang sudah lebih dahulu ada. Saat ini, salah satu tarif tol termahal, ada di Tol Cipali (Cikopo-Palimanan), dengan jarak tol 116,7 km.
Baca: Traveloka Mundur Jadi Sponsor Utama Karena Alasan Ini, Liga Berubah Nama Jadi Gojek Liga 1 2018
Di tol Cipali, untuk bisa melewati tol rute terjauh (Cikopo hingga Palimanan) sudah ditetapkan BPJT tarifnya adalah Rp 96 ribu. Ini berdasarkan informasi tarif tol yang bisa diakses di website resmi BPJT. Dirata-ratakan, per km di Tol CIpali adalah Rp 827/ km. Dibandingkan dengan yang lain, juga masih tak lebih dari Rp 1000, misalnya, tol Tol Tangerang-Merak dengan rata-rata Rp 576/ km, atau Tol Surabaya-Gresik dengan rata-rata Rp 650/ km.
Menanggapi demikian, Arie Irianto menyebut masih ada tarif tol lain yang lebih tinggi daripada tol Balikpapan-Samarinda.
"Di Jatim ada yang Rp 1.100. Di Jakarta juga ada yang Rp 1000/km. Tetapi, memang benar masa konsesi selama 40 tahun. Nantimya, kami sendiri yang jadi operator. Jadi, ketika selesai, kami yang jadi operatornya," ucapnya.
Jasa Marga sendiri saat ini telah mengkaji metode pembayaran untuk tol tersebut. Yakni cashless.
"Ada dua yang kami kaji. Bisa tertutuo dan terbuka. Kalau tertutup dengan cara perhitungan, berapa km kemudian dikali rupiah tarif tol per km. Misalnya Balikpapan-Samarinda sejauh 99 km, maka membayar 99 dikali Rp 1000. Kemudian ada metode kedua, dengan panjang rata-rata. Jadi cukup bayar sekali, tarifnya sama, dan bisa keluar di pintu tol mana saja. Itu masih kami kaji. Tetapi, di business plan, kami coba di metode tertutup," ujar Arie Irianto.
Kapan akan mulai mengoperasionalkan tol tersebut, disebut Arie setidaknya di Jamuari 2019.
"Setelah selesai, kan ada masa pemeliharaan oleh komtraktor selama 3 tahun. Setelah itu, baru ada hand over ke kami. Kalau operasional, tunggu uji layak fungsi dari Kemenhun, BPJT dan lainnya. Jika tim gabungan nyatakan layak, maka direkomendasikam ke Kementerian PU. Target kami, Deswmber selesai, kemudian uji layak fungsi selama 2 minggu, sehingga sudah bisa jalan di Januari," ucapnya.