Bagaimana Hukum Terima Amplop Saat Pilkada? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

UAS juga menyinggung tentang sogokan dalam Pilkada atau biasa disebut money politic.

Ustaz Abdul Somad, Lc. MA 

Kemungkinan bakal muncul berita-berita bohong yang berujung menciptakan kerusuhan dan keributan sosial.

Baca: Soal Rekayasa Medis Setya Novanto, Ini 10 Fakta dari Kesaksian Dokter dan Perawat

Seandainya peristiwa sudah tergiring kepada hal yang merusak tentu saja memunculkan kerugian bagi masyarakat Indonesia itu sendiri.

 “Yang menang jadi arang, yang kalah menjadi abu. Dua, duanya jadi tidak bermakna. Arang dihembus angin menjadi abu, abu dihembus angin, huuss... menjadi hancur,” ujar Ustaz Somad.

Lihat peristiwa berita di layar kaca televisi, sebuah daerah yang mengalami kerusuhan, saling berperang, masyarakatnya suka berkelahi, bisa dipastikan negeri itu hancur berantakan berkeping-keping.

“Mudah-mudahan negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang aman, damai dan subur makmur),” tuturnya.

Baca: Beri Pinjaman ke Negara untuk Beli Pesawat Terbang, Warga Aceh Berharap Pemerintah Membayar

Dia pun menegaskan, masyarakat tidak perlu bersikap golput dalam pilkada dan pemilu.

Sebab, memberikan suara memilih pemimpin merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Pilihlah pemimpin yang dirasa cocok dan pantas.

“Hindari money politic. Money adalah uang, politic adalah politik. Karena money politic akan merusak. Yang kita pilih menang dengan money politic suatu saat kalau sudah jadi, pastinya akan tarik lagi itu uang. Seperti main layang-layang, pertama diulur-ulur kalau sudah waktu yang tepat, lalu ditarik lagi,” ungkapnya.

Menurut Ustaz Somad, saat menentukan pilihan kepala daerah atau pimpinan pelajari dulu secara mendalam.

Juga serahkan semua pada Allah. Pasrah pada Allah.

Sebelum mencoblos memilih, alangkah baiknya lakukan Salat Istikharah, memohon petunjuk kepada Allah.

“Gunakan telinga kita, mata kita, lihat orangnya seperti apa. Hati harus kontak dengan Allah. Salat Istikharah. Berhubungan dengan Allah, minta bimbingan pada Allah. Datang ke kotak suara. Bismillah. Semoga ini pilihannya,” katanya.

Lalu di hadapan para ratusan jemaah yang hadir di Masjid Baitul Aman, Ustaz Somad kemudian mengajak jemaah untuk beraudiensi dalam ceramahnya. Di antaranya,  tentang pilihan dalam pemilu. Jawabannya cukup mengejutkan.

“Lalu (seolah-olah ada yang tanya), ustaz (Abdul Somad) mau pilih yang mana? Saya memilih pemilu yang langsung, umum, bebas dan rahasia,” ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved