Kesehatan
Berenang saat Menstruasi, Berbahayakah?
Sayangnya, kondisi ini sering menyebabkan para perempuan merasa terhalang untuk berolahraga, terutama renang.
Baca: Tegang. . . Tiba-tiba Seekor Cheetah Melompat Masuk ke Dalam Mobil Turis!
Selain rasa tidak nyaman saat bergerak, pembalut akan membesar dan lembap.
“Pembalut cenderung membuat vagina jadi lembap,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (29/3/2018).
Pembalut yang lembap tersebut menjadi tempat kesukaan bakteri atau mikroorganisme.
Bakteri dari luar, dalam hal ini dari kolam renang, akan berkoloni dengan bakteri yang ada di vagina.
Apalagi, hal ini didukung dengan derajat keasaman darah menstruasi yang basa dan pH air kolam renang.
Baca: Begini Perubahan Gaya Main Cristiano Ronaldo
Alhasil, itu akan memicu infeksi vagina.
Pakai Tampon
Dibandingkan pembalut, Benny lebih menganjurkan pemakaian tampon, menstrual cup, sea sponge tampons, atau periode panties ketika berenang.
Namun, tampon tetap harus sering diganti jika dirasa darah menstruasi yang keluar sudah penuh.
Pasalnya jika tidak, darah menstruasi bisa berceceran di kolam renang.
“Darah yang bocor ke air jadi sumber pertumbuhan bakteri. Kolam renang menjadi tercemar,” ujarnya.
Akibatnya, bakteri menyebar.
Selain membuat risih, itu berbahaya bagi pengunjung dan perempuan.