Viral di Medsos

Ibu Ini Beri Makan Anaknya Kecebong Hidup, Sebut Bagus untuk Kesehatan, Begini Fakta Mengerikannya

Wanita itu meyakini jika memakan kecebong hidup itu bagus untuk kesehatan sang anak.

via worldofbuzz
Seorang Ibu Beri Makan Anaknya Kecebong Hidup, Sebut Bagus untuk Kesehatan 

TRIBUNKALTIM.CO - Setiap kebudayaan memiliki keunikan dan cara masing-masing untuk memberikan asupan gizi kepada anak-anak mereka.

Seperti contohnya tahun lalu sempat beredar viral video seorang ibu di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang memberi makan anaknya cacing laut hidup.

Tentu saja video tersebut membuat publik terpana, namun ibu itu meyakini jika makan cacing laut hidup akan membuat anaknya sehat.

Baca: Heboh, Wanita Beri Makan Anaknya Cacing Laut Hidup, Adakah Kaitannya dengan Legenda Putri Mandalika?

Nah, masih seputar makanan tak wajar yang diberikan seorang ibu kepada buah hatinya.

Kini terdapat unggahan video viral terbaru yang memperlihatkan seorang ibu di China yang sedang menyuapi makan anaknya.

Sama tak wajarnya, ibu tersebut memberi makan anaknya beberapa ekor kecebong hidup.

Seperti yang diketahui kecebong atau dikenal dengan nama berudu merupakan tahapan metamorfosis hewan amfibia yakni katak.

Baca: Sempat Dihapus, Solar Subsidi Segera Disalurkan di SPBU Nipah-nipah

Makan kecebong
Makan kecebong (Dailymail)

Dilansir dari laman Dailymail, wanita itu meyakini jika memakan kecebong hidup itu bagus untuk kesehatan sang anak.

Dalam video tersebut terlihat dengan jelas si ibu sedang menyuapi anaknya dengan tujuh ekor kecebong yang ada di dalam mangkuk.

"Lihat ikan-ikan kecil itu," ujar si ibu sembari menyuapi anaknya.

Baca: Bau Minyak di Sungai Nenang Sudah Tercium Sejak Jumat Kemarin

Bukan tanpa alasan, wanita tersebut memberikan kecebong hidup ke anaknya lantaran berpedoman pada resep obat herbal tradisional China.

Konon katanya, kecebong dipercaya mampu menyembuhkan kista dan menjadi detoks (mengeluarkan racun) dari tubuh secara alami.

Obat herbal tersebut telah ada sejak abad ke-16 saat Dinasti Ming (1368-1644) ketika seorang herbalis bernama Li Shizhen, merekomendasikan praktik pengobatan tersebut yang dimuat dalam buku "Compendium of Materia Medica" tahun 1596 silam.

Pengobatan tradisional asal China sejak abad ke-16
Pengobatan tradisional asal China sejak abad ke-16 (via Worldofbuzz)

Kendati menjadi pengobatan tradisional, seorang dokter spesialis bedah, dr. Pei mengungkapkan makan kecebong hidup-hidup justru sangat berbahaya bagi tubuh.

Kenapa? karena dalam kecebong tersebut terdapat banyak parasit jahat, yang mana memakan kecebong justru bisa menderita sparganosis.

sparganosis merupakan infestasi tahap kedua larva cacing pita dari Genus Spirometra pada manusia dan hewan.

Parasit tersebut menyebabkan si pendeita mengalami infeksi yang berasal dari makanan mentah yang belum dimasak.

Berikut ini contoh pasien yang mengalami infeksi parasit setelah memakan kecebong hidup-hidup.

"Pasien ini mengalami infeksi cacing di bagian perut, infeksi tersebut menyebabkan epileptic seizures," ungkap dr. Pei.

Baca: Beruang Madu Kebangaan Kota Balikpapan Ini Kembali Jadi Korban Kesadisan Manusia, Dagingnya Dimakan!

Bentuk parasit yang dialami seorang pasien akibat makan kecebong hidup
Bentuk parasit yang dialami seorang pasien akibat makan kecebong hidup (via Worldofbuzz)

"Faktanya memakan kecebong hidup-hidup justru membahayakan tubuh dan menyebabkan infeksi parasit. Larva cacing tersebut bisa masuk ke dalam tubuh dengan mengonsumsi kecebong, katak, ular, semua hewan yang mentah," kata dr. Pei menambahkan.

Setelah postingan video tersebut viral di medsos, ibu bocah tersebut tak ayal menuai beragam komentar pedas dari warganet.

Tak sedikit yang mengeluarkan umpatan kasar, dan menilai ibu bocah tersebut terlalu ceroboh.

Maka dari itu pastikan asupan makanan yang Anda konsumsi telah dimasak dengan benar agar terhindar dari infeksi yang disebabkan oleh parasit.

Selain itu, perlu Anda pahami bahwa belum tentu semua pengobatan tradisional itu selalu akurat dan mujarab mengobati penyakit.

Lihat videonya di bawah:

(Tribunkaltim.co/Kay)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved