Edisi Cetak Tribun Kaltim
Kebocoran Pipa tak Langsung Diketahui, GM Pertamina RU V: Kami Belum Ada Early Warning System
Kami memang belum ada early warning system, apalagi seperti beri sistem garis kuning. Ini masukan bagus buat kami untuk ke depan
Penulis: Budi Susilo | Editor: Amalia Husnul A
Ini disampaikan Andi Arif Agung, anggota Komisi III DPRD Balikpapan, saat RDP dengan Pertamina, Cevron, Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan dan BPPD serta Kesyahbandaran Balikpapan.
Andi Agung mengatakan, ketika kejadian tumpahan minyak disusul ada kebakaran di perairan Teluk Balikpapan, sepertinya tidak ada semacam penanganan yang spesial.
Baca: Data Facebook Bocor, Menkominfo Imbau Puasa Medsos, Ini yang Sebaiknya Dihindari
Baca: Ayu Ting Ting Tak Tertarik Lakukan Operasi Plastik, Begini Cara Ia Hambat Kerutan di Kulitnya
Minyak mencemari laut dan ada kebakaran di laut tanpa ada garis komando yang jelas dan konkrit untuk melokalisir area.
"Biasa kan kalau ada kecelakaan di darat itu dikasih police line, pembatas tali kuning. Di laut ini kenapa tidak ada, masih bisa ke sana kemari, padahal sudah ada tumpahan minyak," katanya.
Selain itu, ketika ada kebocoran pipa atau ada tanda bahaya berupa tumpahan minyak di lautan,
Pertamina tidak memberikan tanda-tanda peringatan dini.
"Harusnya ada early warning system. Apakah memang tidak ada early warning system? Sampai akhirnya ada warga yang memancing jadi korban," tutur Andi.
Menanggapi hal itu, Togar menjelaskan, selama ini Pertamina tidak dilengkapi early warning system. Begitu ada bencana tumpahan minyak di laut, tidak ada kode atau sterilisasi lokasi.
"Kami memang belum ada early warning system, apalagi seperti beri sistem garis kuning. Ini masukan bagus buat kami untuk ke depan, yang dipusat untuk bisa buat sediakan early warning system kalau ada tanda bahaya di laut," tuturnya.
Baca: Ini 6 Dosa Dwi Retno Kepala SMAN 2 Malang yang Jadi Alasan Terpaksa Dilengserkan oleh Siswanya
Baca: F1 GP Bahrain Dimulai, Ini Jadwal Lengkapnya, Persaingan antara Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel
Sementara, Sanggam Marihot, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Kota Balikpapan, mengatakan, kondisi cemaran minyak dan kemunculan kebakaran di perairan Teluk Balikpapan.
Karena itu, jalur pelayaran kawasan Teluk Balikpapan ditutup untuk sementara, tidak diperbolehkan lagi melakukan pelayaran dalam waktu yang belum bisa ditentukan.