Pilgub Kaltim 2018
Berkunjung ke Pasar Ikan, Begini Cara Cawagub Ini Beri Perhatian Kepada Nelayan di Kaltim
Lapak mereka ini tidak ada atapnya, dengan kondisi hujan seperti ini mereka pasti kebasahan semua.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Amalia Husnul A
Baca: Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak Siapkan Class Action, Ini 12 Advokat yang Mengawal
Nelayan kecil yang merupakan golongan terbesar dari para nelayan di Indonesia, masih lekat dengan kemiskinan, ungkap Safaruddin.
"Rumah tangga nelayan laut yang tergolong miskin ada 23,79 persen, nelayan di perairan umum 24,98 persen, sedangkan budidaya 23,44 persen," kata Cawagub Kaltim ini.
Data BPS menyebut, pendapatan per kapita nelayan di perairan umum adalah Rp642.350, sedangkan nelayan laut Rp737.030. Pendapatan rumah tangga nelayan di perairan umum adalah Rp2.338.600 dan nelayan laut Rp3.030.200.
"Mereka (nelayan) hanya memperoleh pendapatan maksimal sekitar Rp 1.032.080 per bulan. Nilai tersebut sangat jauh dibandingkan dengan Upah Minimum Regional (UMR)," katanya.
Safaruddin mengatakan, untuk meningkatkan kondisi kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir, salah satu upaya yang dilakukan melalui pemberian bantuan serta meningkatkan sarana dan prasarana masyarakat.
"Seperti perumahan, pendidikan, kesehatan baik berupa fasilitas maupun asuransi misalnya BPJS, Jamkesmas, dan Jamkesda, perekonomian, transportasi, dan telekomonikasi, serta pengembangan industri mikro dan kecil," ungkapnya. (*)