Edisi Cetak Tribun Kaltim

Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan, Menteri Susi Ungkap Butuh Waktu 6 Bulan untuk Bersihkan

Pertamina bersama masyarakat terus berusaha membersihkan tumpahan minyak yang sempat memenuhi Teluk Balikpapan.

Penulis: tribunkaltim |
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
BERSIHKAN LAUT - Petugas dari PT Pertamina melakukan penyemprotan untuk membersihkan solar yang mengotori perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (31/3). 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Budi Susilo dan Siti Zubaidah

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hingga hari ke-8 tragedi tumpahan minyak akibat bocornya pipa Pertamina, kondisi perairan Teluk Balikpapan mulai bersih dari minyak.

Pertamina bersama masyarakat terus berusaha membersihkan tumpahan minyak yang sempat memenuhi Teluk Balikpapan.

Namun, menurut pantuan Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak, kondisi perairan Teluk Balikpapan belum sepenuhnya bersih dari cemaran tumpahan minyak.

Hal itu disampaikan Husain Suwarno, Koordiantor Divisi Kampanye Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak kepada Tribun Kaltim, Sabtu (7/4/2018) siang melalui telepon.

Baca: Demi Gajah Berbelalai Buntung, Chicco Jerikho Rela Marathon 42 Km!

Dia bersikukuh, hasil pengamatannya terbaru, pasca tragedi tumpahan minyak akhir pekan lalu, masih ditemukan ceceran minyak di beberapa titik di perairan Teluk Balikpapan.

Karena itu, tim Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak mempertanyakan laporan Pertamina dan Pemkot Balikpapan yang menyatakan 90 persen area Teluk Balikpapan sudah bebas dari imbas tumpahan minyak mentah.

"Puluhan nelayan belum bisa melaut, serta ratusan kilogram kepiting gagal jual akibat terpapar limbah minyak mentah, terutama di bagian hulu atau jantung Teluk," katanya.

Belum lama ini, tim koalisi turun ke lapangan melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat nelayan setempat, seperti Udin, Nanang dan Rustam.

Mereka tinggal di wilayah RT 1, 2, dan 3 serta terdapat lebih dari 50 nelayan mengalami petaka akibat dampak tumpahan minyak, roda ekonominya pun terganggu.

Baca: Valentino Rossi Sosok Pebalap Istimewa Pertama di MotoGP yang Diabadikan dalam Patung GP Argentina

"Cukup setengah jam menggunakan sepeda motor untuk menjangkau kawasan pemukiman Salok Using di Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat," tuturnya.

Menurut Husain, di sana dapat dipastikan selama satu pekan mereka sudah tidak bisa melaut.

Dampak paling dirasakan ada pada kelompok pembudi daya kepiting keramba.

Dari pertama setelah kejadian sudah ada sekitar 300 kilogram kepiting yang mati atau gagal budidaya. Yang masih di keramba saat ini sekitar 300 kilogram.

"Verifikasi ke lapangan dibutuhkan demi mengetahui kondisi nyata yang dialami masyarakat pasca insiden tumpahan minyak akhir pekan lalu, adalah sebagian kecil saja," ungkapnya.

Baca: Lembur Kerja sampai Begadang? Jangan Diteruskan, Fatal Akibatnya

Data yang diambil sebagai pembanding data yang diperoleh Pertamina dan Pemerintah sekaligus upaya mengampanyekan kepedulian terhadap Teluk Balikpapan yang memiliki nilai keanekargaman hayati yang tinggi.

Sesuai data Forum Peduli Teluk Balikpapan, ada 17 ribu hektare mangrove di Teluk Balikpapan berpotensi terdampak paparan limbah minyak.

Sementara data dari Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan mencatat dari total 80 kilometer garis pantai, 15 sampai 20 kilometer di antaranya terdampak.

"Kami ingin mendorong dan mendukung penuh kalau ada upaya Pemkot Balikpapan terkait gugatan untuk mengganti kerusakan dari dampak lingkungan yang ditimbulkan," tegas Husain.

Satu sisi juga, Polda Kaltim mesti segera mempercepat proses penyelidikan seret ke meja pengadilan dengan cara objektif dan independen.

Baca: Muncul Gerakan #2019gantipresiden, Begini Reaksi Presiden Joko Widodo

"Pendalaman investigasi pada patahan pipa milik Pertamina harus dijalankan secara objektif, transparan, tidak berpihak untuk kepentingan tertentu," ujarnya.

Sementara itu, di Jakarta, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan butuh waktu enam bulan lebih untuk membersihkan tumpahan minyak tersebut.

"Lama itu (membersihkannya), enam bulan belum tentu selesai," ujar Susi setelah menggelar konferensi pers di rumah dinasnya Jl Widya Chandra V No 26 Jakarta Selatan, Sabtu (7/4/2018).

Atas peristiwa itu, Susi mengaku sudah mengirim tim untuk menganalisa.

Selain itu, Susi juga meminta pada kedutaan untuk membantu bio teknologi maupun orang terutama dari Amerika Serikat.

"Kami minta bantuan kepada kedutaan untuk bantu bio teknologi maupun orang terutama dari AS untuk bisa membantu penyelidikan untuk bisa investigasi. Kami juga koordinasi dengan tim KLHK," tuturnya.

Susi menambahkan akibat tumpahan minyak itu, dipastikan biota laut banyak yang mati.

Termasuk pula nelayan dirugikan namun belum diketahui berapa kerugiannya.

Sampai sekarang ini, Polda Kaltim bersama Kementerian LHK masih menyelidiki lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan pipa berdiameter 20 inci dengan ketebalan 12 milimeter di kedalaman 20 sampai 25 meter itu bisa terputus

Baca: Barcelona Vs Leganes, Hat-trick Lionel Messi Makin Kokohkan El Barca di Puncak Klasemen

Turunkan 21 Kapal
PT Pertamina (Persero) menurunkan 21 kapal untuk membersihkan perairan laut Balikpapan, Jumat (6/4/2018).

Alicia Irzanova, Humas Pertamina Balikpapan mengatakan Pertamina sebelumnya menurunkan 15 kapal, hari ini (kemarin) menambah lagi menjadi 21 kapal, yang dilengkapi dengan 234 armada yang memiliki kompetensi.

"Dari 21 kapal tersebut dibagi menjadi empat zona, pertama di area Jetty, area kolam labuh, daerah Monpera dan lepas pantai," kata Alicia

Peralatan yang digunakan sesuai dengan kondisi ceceran pada air laut tersebut. Jadi untuk daerah tepi pantai disiram dengan dispertion, untuk tengah laut menggunakan Oil Boom dan Oil scrimer sehingga bisa menyedot sisa-sisa ceceran yang tersisa.

"Membersihkan semua ceceran, selain itu Pertamina memberikan tiga posko, Kampung Baru, Pelabuhan dan Nenang (Penajam). Kami juga melakukan pengetesan gas, apakah gas yang ada di wilayah warga itu masih dalam kondisi positif, dan ada diambang yang normal. Ini juga dapat menenangkan masyarakat," katanya.

Kondisi terakhir sisa ceceran minyak jika dilihat dengan kasat mata memang sudah bersih.

Baca: Nih, 8 Gaya Selfie Via Vallen Bareng Artis Lain Termasuk Ayu Ting Ting yang Mendadak Viral

"Sejak hari selasa lalu progresnya sudah tinggi. Selain membersihkan minyak kita juga membersihkan pantai," katanya.

Pantauan Tribunkaltim.co di tengah laut juga semakin sedikit cecerannya, bisa dilihat dengan kasat mata.

"Minyak ini tercampur dengan material lainnya kami juga belum bisa dipastikan berapa banyak yang tercecer," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved