Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan

Sulit Olah TKP di Dasar Laut, Polri Masih Andalkan Penyelam Pertamina

"Ada beberapa segmen dari sekian panjang pipa itu yang ingin kita angkat dan periksa," tuturnya.

tribunkaltim.co/budi susilo
Pertamina bersama pemerintah kelurahan lakukan peninjauan ke RT 9 Gang Keluarga, Kampung Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, Senin (9/4/2018) pagi. Daerah ini dianggap parah terkena paparan tumpahan minyak milik Pertamina. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kendati telah mengetahui asal dari ribuan ton minyak mentah yang mencemari perairan Teluk Balikpapan, hingga saat ini kepolisian belum tahu pasti kekuatan apa yang mampu menggeser Under Sea Pipe Line (pipa dasar laut) hingga patah di Teluk Balikpapan.

Saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya pun masih belum bisa menjawab, dengan dalih pihaknya masih melakukan olah TKP.

Sebut Ade, kendala penyelidikan yang paling berarti tak lain karena posisi pipa minyak yang patah berada di dasar laut dengan kedalaman sekitar 22 meter.

Baca juga:

Petinggi PKS: Pilihan Maju sebagai Capres Atau Jadi King Maker Hak Pribadi Prabowo

Ditanya Soal Posisi Borneo FC di Klasemen, Dejan Antonic Mengaku Tak Tahu

Ketika Rossi-Marquez Berseteru, Pebalap Malaysia Ini Justru Gembira dengan Hasil di Argentina

Dukung Jokowi, Cak Imin Tawarkan Diri jadi Cawapresnya! Ini Kata PDI-P


Baca juga:

Bukan Jadi Asisten Klopp, Steven Gerrard Kini Fokus 'Jualan' Air Mineral

Tak Masuk Starting Eleven di Tiga Laga Awal, Septian David Maulana Tak Mau Mengeluh

Begini Potret Perjuangan Rustono hingga Sukses Bangun Pabrik Tempe di Jepang

Bintang LA Lakers Kritisi Performa Wasit Liga Indonesia

Sampai sekarang saja pihaknya mengandalkan penyelam-penyelam khusus dari Pertamina untuk mendapatkan visualisasi di dasar laut yang jadi TKP patahan pipa.

"Kendalanya pasti visibilitas. Tak sama (olah TKP) dengan di atas dan di bawah laut. Perlu orang dan alat khusus mengambil visualisasi itu. Kita berharap secepatnya bisa mengambil sample pipa tersebut," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/4/2018).

Saat ini polisi fokus kepada olah TKP yang dasar laut. Pipa Lawe-lawe yang jadi jalur penghubung minyak antara Balikpapan dan PPU.

"Pertamina mengakui ada patahan. Kita sekarang lakukan visualisasi di kedalaman 22 meter. Sampai saat ini belum kita dapatkan (hasil)," katanya.

Selain itu, kepolisian berharap dapat segera mengangkat patahan pipa di dasar TKP ke permukaan. Untuk kemudian dibawa ke laboratorium forensik, sehingga dapat diperiksa mendalam terkait penyebab patahnya pipa tersebut.

"Ada beberapa segmen dari sekian panjang pipa itu yang ingin kita angkat dan periksa," tuturnya.

Baca juga:

Bukan Jadi Asisten Klopp, Steven Gerrard Kini Fokus 'Jualan' Air Mineral

Tak Masuk Starting Eleven di Tiga Laga Awal, Septian David Maulana Tak Mau Mengeluh

Begini Potret Perjuangan Rustono hingga Sukses Bangun Pabrik Tempe di Jepang

Bintang LA Lakers Kritisi Performa Wasit Liga Indonesia

Terkait dengan adanya dugaan pipa tersebut bergeser dari posisi semula akibat jangkar kapal, Ade enggan berkomentar banyak.

Ia menyatakan dalam waktu dekat kesimpulan dari proses investigasi bisa keluar.

Dirinya tak mau berspekulasi terlalu dini, kendati hal itu masuk dalam salah satu dugaan penyelidik.

"Kesimpulan penyelidikan bukan berdasarkan dari isu. Awalnya dari TKP. Kita akan buktikan, kalau memang ada patahan, dan penyebabnya karena apa," serunya.

"Penyelidikan targetnya bukan waktu, tapi terpenuhi unsur-unsur," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved