Udang Anggana Laku Keras Diekspor ke 5 Negara, Ternyata Rahasianya Ini
Hasil budidaya perikanan dan kelautan Kaltim menjadi salah satu andalan komoditi ekspor.
Baca: Mantap! Udang Anggana Dibeli Sampai ke Dubai
"Tidak ada seperti pestisida seperti misalnya di perkebunan. Kami kembangbiakkan udang secara tradisional. Ini yang justru laku di luar negeri. Sama misalnya, ayam kampung dan ayam biasa. Ayam kampung bisa lebih mahal daripada ayam biasa. Jadi, tradisionalnya itu yang justru laku. Kami biarkan saja, tak kasih makan, tak kasih apa-apa. Yang penting lingkungannya dijaga," ucapnya.
Dalam penen udang, ia bersama puluhan nelayan lainnya biasanya panen tiap tiga bulan sekali. "Sekarang polanya kami ubah. Kami buat tiap bulan sekali. Jadi, bisa lakukan ekspor tiap bulan," ucapnya.
Mangkana bersama nelayan di Anggaa bisa mengetahui pola metode kembangbiakan udang yang demikian, tak lepas dari adanya keinginan pasar yang memanglah demikian.
Baca: Ekspor Langsung dari Pelabuhan Kariangau Sudah Jalan, Ini Waktu dan Biaya Pengiriman yang Terpangkas
"Mereka inginnya yang seperti itu. Ada metode intensif, semi intensif, dan tradisional. Kami yang tradisional. Ya kami siapkan. Pasar yang ajari kami.. Jadi, udang windu setelah panen, kemudian kami pisah-pisah. Ada udang ukuran kecil, udang ukuran sedang, sampai udang ukuran besar," ucapnya. (*)