Fashion

Mengenal Never Too Lavish, Kumpulan Seniman Mural yang Bikin Jaket Jokowi

Kumpulan para seniman mural hingga pemodifikasi sepatu ini menggebrak pasar lewat modifikasi kreatif yang apik.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Sepatu modifikasi seniman Never Too Lavish ditunjukkan di studio Never Too Lavish, Jakarta, Selasa (10/4/2018). Belakangan nama Never Too Lavish mencuri perhatian setelah karyanya di jaket denim digunakan Presiden Joko Widodo saat turing dengan sepeda motor di Sukabumi. 

Belum genap setahun berkecimpung, sudah lebih dari 400 pesanan yang dikerjakan.

Pesanan modifikasi yang dikerjakan Never Too Lavish yakni painting, decon-recon sneaker hingga mural di tembok.

Ada pun medium painting yakni sepatu, tas, hingga jaket.

Sementara decon-recon hanya untuk sneaker.

Pria berusia 26 tahun ini mengakui bukan perkara mudah untuk menjalani bisnis kreatif ini, terutama untuk decon-recon sneaker.

Baca: Bakamla Akan MoU dengan Pemprov Kaltara, Ini Kesepakatannya

Berkiblat ke Dominic Chambrone, pemilik Instagram @theshoesurgeon, mereka mencoba berkreasi dengan ide-ide sendiri.

Mereka mulai belajar dengan mencari tahu di internet, hingga praktik dengan modal sendiri.

Awal mula diakui sering salah karena belum tahu betul tekniknya.

"Kalau dibilang belajar susah apa gampang, susah banget."

Seniman Never Too Lavish menyelesaikan proses melukis sepatu di studio Never Too Lavish, Jakarta, Selasa (10/4/2018). Belakangan nama Never Too Lavish mencuri perhatian setelah karyanya di jaket denim digunakan Presiden Joko Widodo saat turing dengan sepeda motor di Sukabumi.
Seniman Never Too Lavish menyelesaikan proses melukis sepatu di studio Never Too Lavish, Jakarta, Selasa (10/4/2018). Belakangan nama Never Too Lavish mencuri perhatian setelah karyanya di jaket denim digunakan Presiden Joko Widodo saat turing dengan sepeda motor di Sukabumi. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

"Karena untuk bikin pola sepatu sendiri, lo bikin pola langsung jadi. Kadang lo udah mikir bener, tapi pas lo lem, polanya salah," ungkapnya.

Namun perlahan tapi pasti, Never Too Lavish kini mulai menuai hasil.

Mereka mulai berani menggunakan bahan-bahan 'tak biasa' seperti kulit ular Phyton, buaya, burung unta, hingga rambut kuda poni.

Salah satu decon-recon yang paling dianggap menarik adalah modifikasi menggunakan tas kulit Louis Vuitton asli.

Mereka sengaja menyediakan tas kulit LV asli untuk 'dikanibalkan' dengan Air Jordan 1.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved