Bangun PLTU di Tarakan, PT Cahaya Sakti Investasi Rp 700 Miliar
Semua peralatan dan pembangkitnya sudah ada disini. Hanya ada beberapa yang masih ada di luar negeri.
Penulis: Junisah | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Untuk menambah pasokan listrik di Kota Tarakan Provinsi Kaltara, PT Cahaya Sakti bersama investor dari Belanda berencana membangun Pembangkit Lisrtik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 30 Megawatt (MW).
Rencananya PLTU kapasitas 30 MW akan dibangun di Kampung I Skip awal Mei mendatang. Agar rencana ini dapat terlaksana PT Cahaya Sakti sedang mengajukan seluruh proses perizinan kepada Pemkot Tarakan, Pemprov Kaltara hingga PLN Kaltimra.
Baca: Setya Novanto Ungkap Penyesalannya, Jika Saya tak Bertemu Mereka Mungkin Saya tak Terlibat Jauh
General Manager PT Cahaya Sakti, Hendra mengungkapkan, apabila proses perizinan ini telah selesai pihaknya berencana awal Mei sudah mulai mengerjakan pembangunan PLTU tersebut. Ditargetkan awal Januari tahun 2019, PLTU 30 MW selesai dikerjakan.
“Semua peralatan dan pembangkitnya sudah ada disini. Hanya ada beberapa yang masih ada di luar negeri. Kalau semua proses perizinan selesai kami urus, kita akan mulai mengerjakan PLTU ini awal Mei,” ucapnya, Jumat (13/4/2018) usai melakukan pertemuan di Kantor Walikota Tarakan.
Dengan adanya rencana pembangunan PLTU 30 MW, diakui Hendra, investasi yang dikeluarkan tidaklah sedikit yaitu sebesar 40 juta US dollar atau setara Rp 700 miliar. “Investasinya ada dari kami dan ada juga dari luar negeri,” katanya sambil tersenyum.
Baca: Foto Pakai Hijab, Kecantikan Ghea Indrawari Jadi Lebih Maksimal
Hendra mengatakan, apabila PLTU ini telah selesai dibangun, pihaknya akan menjual kapasitas listrik ini kepada PT PLN Tarakan. Oleh karena itu, pihaknya berencana minggu depan akan bertemu dengan sejumlah pimpinan PT PLN Kaltimra yang membawahi PT PLN Tarakan di Balikpapan untuk melakukan presntasi tentang rencana pembangunan PLTU.
“Sebenarnya dulu kami sudah pernah melakukan presentasi di PT PLN Kaltimra tentang rencana pembangunan PLTU ini, dengan general manager yang lama. Karena ini general manager baru, jadi kita harus presentasi lagi,” ujarnya.
Baca: Begini Sekarang Nasib Pemeran Drama Meteor Garden Setelah 17 Tahun Berlalu
Saat ditanya darimana bahan baku gas didapatkan, kata Hendra pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas yang akan menyedikan gas dari Bunyu dengan kapasitas 5 sampai 5,5 Million British Thermal Unit (MMBTU).
Seperti diketahui, PT Cahaya Sakti bukanlah perusahan baru di Kota Tarakan. Perusahaan ini pernah membangun PLTU dengan kapasitas 20x 11 MW di Kampung 1 Skip di tahun 2011. Jaringan listrik yang dibangunya pun telah digunakan masyarakat dari wilayah Kampung 1 Skip hingga Ramayana.
Gunakan Teknologi Jerman
Pemkot Tarakan menyambut baik dengan rencana PT Cahaya Sakti bersama investor Belanda membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) kapasitas 30 Megawatt (MW) di Kelurahan Kampung 1 Skip Kecamatan Tarakan Tengah.
Kepala Bagian Ekonomi dan Penanaman Modal Pemkot Tarakan, Amir Hamsyah mengungkapkan, dengan adanya pembangunan PLTU 30 MW, tentunya pasokan listrik di Kota Tarakan kedepannya akan surplus. Pasalnya saat ini daya listrik di PT PLN Kota Tarakan 47 MW.
“Daya listrik 47 MW dan beban puncak 40 MW, berarti kita masih punya surplus 7 MW. Kalau ditambah 30 MW, tentunya daya listrik kita surplus. Kalau seperti ini kita tidak segan-segan menjual Kota Tarakan kepada investor untuk melakukan investasi di Kota Tarakan,” ucapnya, Jumat (13/4/2018) di Kantor Walikota Tarakan.
Pria yang akrab disapa Amir, sebagai bentuk dukungan Pemkot Tarakan dengan rencana ini, pihaknya akan membantu mempermudah regulasi proses perizinan yang dilakukan PT Cahaya Sakti. Apalagi PT Cahaya Sakit sudah pernah membangun PLTU di Kota Tarakan.
“Kita akan membantu proses perizinanannya. Tentunya semua proses perizinan harus update, meskipun PT Cahaya Sakti ini pernah membangun PLTU, tapi tetap harus update semua datanya. Mulai dari luas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan PLTU hingga data lainnya,” ujarnya.
Amir mengatakan, bahwa PLTU 30 MW yang akan dibangun PT Cahaya Sakti di Kota Tarakan akan sangat berbeda dengan PLTU yang beberapa tahun lalu pernah dibangun di Kota Tarakan. Bedanya PLTU yang dibangun ini akan menggunaan teknologi dari Jerman.
“Waktu saya lihat videonya yang diputar oleh manajemen PT Cahaya Sakti, saya lihat PLTU 30 MW yang akan dibangun ini menggunakan teknologi Jerman yang sangat luar biasa. Saya melihat tidak ada polusi yang dikeluarkan dari PLTU ini, karena nanti bentuknya itu seperti boks yang menggunakan chasing jadi sangat luar biasa,” ujarnya.
Diakui Amir, pembangunan PLTU 30 MW ini murni semuanya investasi dari PT Cahaya Sakti dan investor Belanda. Sehingga diinvestasi ini Pemkot Tarakan hanya membantu dan mendukung regulasi perizinan, agar pasokan listrik di Kota Tarakan menjadi meningkat.
“Kota Tarakan tentu sangat membutuhkan pasokan listrik. Sebab setiap tahun pertumbuhan pasokan listrik mencapai 1 MW. Dengan adanya pembangunan PLTU 30 MW, tentunya menambah pasokan listrik kita. Oleh karena itu kita backup full agar pembangunan PLTU 30 MW dapat terlaksana,” ucapnya.