Saat Pakar Fisika Jelaskan Fenomena Isra Miraj dari Sudut Pandang Keilmuan

Pakar biofisik, optik dan fisika teori ini, mengatakan Isra Mikraj mulai dari Isra yang merupakan perjalanan dari Makkah ke Palestina.

Tribunkaltim.co/ Arief Zulkifli
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 

TRIBUNKALTIM.CO - ISRA Mikraj adalah sebuah fenomena perjalanan yang sangat mungkin terjadi dan bisa dijelaskan kemungkinannya dari sisi keilmuan masa kini.

Dosen Fisika Institut Pertanian Bogor (IPB) Husin Alatas mengatakan, "Kita tidak bisa tahu mekanisme atau cara pastinya perjalanan Isra Mi'raj tersebut seperti apa, kita hanya bisa membahasnya mungkin atau tidak, dan itu sangat mungkin."

Pakar biofisik, optik dan fisika teori ini, mengatakan  Isra Mikraj mulai dari Isra yang merupakan perjalanan dari Makkah ke Palestina.

Prof Husin mengatakan fenomena tersebut bisa dijelaskan dengan teknologi yang ada saat ini.

Baca: 8 Menu Unik yang Pernah Dikeluarkan KFC di Dunia, di Indonesia Ada Ayam Saus Cokelat dan Telur Asin

Seseorang bisa melakukan perjalanan dari satu posisi ke posisi lain di muka bumi dalam waktu singkat.

"Sekarang ada pesawat yang memungkinkannya terjadi, dahulu memang tidak terpikirkan, saudagar perlu berbulan-bulan perjalanan," katanya.

Ini Makna Spiritual Isra Mi'raj

Peraih penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia ini menegaskan mekanisme atau cara Isra tidak bisa dipastikan, wallahualam.

Tapi, Isra bisa ditelaah kemungkinannya dengan sains saat ini.

Teknologi modern kini mengenal pesawat sebagai sarana perjalanan singkat dalam satu malam itu.

Dalam riwayat, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan ini dengan buraq.

"Saya tidak punya penjelasan ilmiah tentang buraq, tapi ia analog dengan pesawat, sebagai wahana atau sarana," kata Prof Husin seperti ditulis republika.co.id.

Baca: Libur Panjang Saat Isra Miraj, Isi dengan Amalan-amalan di Bulan Rajab

Menurutnya, yang menarik adalah Mi'raj yang merupakan perjalanan Rasulullah SAW untuk menemui Allah SWT di Sidratul Muntaha.

Prof Husin mengatakan banyak spekulasi yang bisa menjelaskan fenomena ini.

Mulai dari spekulasi apakah perjalanan tersebut beserta jasad Rasulullah atau hanya bersifat perjalanan ruhiyah atau imateril.

"Baik dengan jasad atau tidak, dua-duanya memungkinkan," kata dia.

Namun jika memaparkan kemungkinannya, maka ada banyak spekulasi atau teori yang bisa dijelaskan.

Mulai dari kemungkinan Nabi Muhammad SAW melakukan Mi'raj dengan jasad, maka ada teori relativitas dan fisika partikel yang bisa disodorkan.

"Ada prinsip kesetaraan energi dan materi, bahwa secara prinsip materi bisa berubah jadi energi dan sebaliknya, kalau berubah jadi energi dia punya kecepatan cahaya," katanya.

Selain itu ada teori yang sedang berkembang saat ini tentang dimensi ekstra. Misal, jarak titik A ke titik B sangat jauh.

Tapi ada jalan tikus yang memungkinkan waktu perjalanannya sangat singkat. Jalan tikus inilah yang disebut dimensi ekstra, yang menyebabkan perjalanan menjadi lebih cepat.

"Ada beberapa fenomena alam yang menunjukkan indikasi dimensi ekstra itu ada, artinya fenomena alam ini hanya bisa dijelaskan kalau ada dimensi ekstra tadi," kata dia.

Baca: Kisah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Kecanggihan Buroq hingga Menembus Langit Ketujuh

Wikipedia menulis Isra Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah.

Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.

Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.

Namun, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu.

Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi'raj.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved