Sebelum Berangkat, Remaja yang Tewas dalam Bentrokan di Solo Janji 'Ngebonek' untuk Kali Terakhir
Kendati begitu, Micko diketahui tetap berangkat menumpang truk bak terbuka meski tanpa restu ibundanya.
"Saya harap ini kejadian yang terakhir dan pihak kepolisian bisa menuntaskan kejadian ini untuk mencari pelakunya," kata paman korban yang masih terpukul.
Baca juga:
Fadli Zon Nyanyikan Lagu Patriotis Negeri Beruang Merah, Media Rusia Beri Tanggapan
PSSI: Ajang Piala Indonesia 2018, Klub Liga 1 Langsung Bertemu Tim Liga 3Awalnya Harmonis
Sebelum terjadi perang batu antara bonek dan sekelompok pemuda, ada keharmonisan yang terpancar dengan warga Solo.
Perang batu antara bonek dan sekelompok pemuda terjadi di depan Pasar Kleco, Jumat (13/4/2018) sekitar pukul 23.45 WIB.
Dilansir dari akun Instagram @ics_infocegatansolo, sebelum kejadian tersebut, ada aksi solidaritas yang dilakukan oleh warga Solo untuk bonek.
Pada pukul 22.00 WIB, Paguyuban Warga Katosuro (PAWARTOS), berbagi snack bagi bonek yang lewat.Pembagian snack tersebut untuk mencegah bonek menjarah warung maupun rumah warga di Surakarta.
Hingga pukul 22.00 WIB, sudah sebanyak enam truk yang ditumpangi oleh bonek melewati Pasar Kleco.
Namun, keharmonisan tersebut diceraikan oleh perang batu.
Belum diketahui penyebab, perang batu terjadi antara bonek dan sekelompok pemuda.
Akibat bentrok yang melibatkan aksi lempar batu itu, 12 anggota Bonek masuk rumah sakit, satu orang kritis, dan satu orang meninggal.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sebelum Perang Batu Tewaskan Suporter, Aksi Solidaritas Sempat Dilakukan oleh Warga Solo pada Bonek