Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan

Pushidrosal Ungkap Fakta Krusial; Ini Gambaran Peta Bawah Laut, Jangkar Ever Judger Kena Sorot!

Ia pun meyakinkan dari pencitraan bawah laut yang dilakukan pihaknya, memang terdapat pergeseran pipa di bawah laut.

TRIBUN KALTIM / MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Kapushidrosal, Laksama Muda TNI Dr Ir Harjo Susmoro saat memaparkan hasil invetigasi Tim Survey Darurat Pushidrosal, Selasa (17/4/2018) di Mako Lanal Balikpapan. 

Hasilnya tak ada kapal lain yang melintas di kawasan terlarang tersebut selain kapal kargo batubara Ever Judger Panama sesaat sebelum kejadian.

Dari rekam digital, diperoleh data bahwa kapal yang diawaki WNA asal Tiongkok tersebut sempat melambat tepat di atas TKP patahan pipa, bahkan kecepatan hampir menyentuh 0 knot.

Namun kapal bergerak kembali hingga radius 445 meter dari area terlarang, untuk kemudian lego jangkar.

"Tidak ada kapal lain selain Ever Judger. Satu-satunya kapal yang melintas pada saat kejadian. Saya track, menunjukkan ada posisi, gerakan kapal kecepatan rendah, pas letaknya pada patahan pipa," bebernya.

Harjo menyebut, kapal Ever Judger berdasarkan data AIS diketahui masuk ke perairan teluk Balikpapan pada Jumat (30/4/2018) malam.

Sekitar 22.05 Wita kapal kargo batu bara berada du kawasan DTT perairan Teluk Balikpapan.

Pada momen itulah, dugaan penyebab terjadinya pipa minyak patah yang mengakibatkan pencemaran dashyat disebabkan oleh jangkar seberat 12 ton.

Diduga jangkar jatuh menghantam pipa bawah laut, lalu mengeruknya hingga terputus.

"Saya tidak mengatakan, ada aparat (penyidik) yang berhak mengatakan benar atau tidak. Saya sampaikan hasil investigasi, berdasarkan data pergerakan AIS, lekukan tanah, dimungkinkan itu ada garukan benda keras, dugaannya jangkar. Posisinya tepat di lokasi patahan pipa. Sesuai data di AIS, Pergerakan kapal besar hanya Ever Judger," jelasnya. 

Harjo menjelaskan proses lego jangkar sesuai prosedur, 2 mill sebelum melegokan jangkar nakhoda mengumunkan kepada KSOP setempat.

Kecepatan kapal dipastikan menurun mulai dari 8 knot. Biasanya nakhoda menginstruksikan crew di haluan untuk menurukan jangkar.

"Jangkar dilepas dari ikatannya, turunkan ke bawah 1 meter di atas permukaan laut. Fungsinya pada saat titik lego, ada beban bisa langsung turun," katanya.

Nah, bila memang pipa Pertamina yang patah disebabkan oleh jangkar, maka semua mata tertuju pada kapal Ever Judger yang juga jadi korban terdampak kebakaran di tengah laut.

"Kalau benar disebabkan jangkar, maka ada kemungkinan bisa salah pemahaman operator di depan, bisa juga kelalaian. Itu penyidik yang dibuktikan," ujarnya jenderal Angkatan Laut bintang 2 tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved