Kebakaran

Kisah Salim, Ini Tanda-tanda yang dirasakannya Sebelum 6 Anggota Keluarganya Tewas Terpanggang

Bagaimana tidak, enam anggota keluarganya tewas terpanggang di dalam rumah yang sejak kecil ditempatinya.

TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
M Salim (baju hijau) hanya bisa tertunduk lesu ditemani adik dan kerabatnya di di depan lokasi kejadian, yang merupakan rumahnya, Rabu (18/4/2018). 

"Saya sudah iyakan untuk membelikan celana putri duyung, seperti permintaanya," ucap Salim.

Sementara itu, kepada anaknya yang bernama Safna, dirinya sempat menyarankan agar masuk SMP yang tidak jauh dari rumah, yakni SMP Negeri 6 saja.

"Dia (Safna) kan kelas VI SD, mau masuk SMP, jadi saya sarankan masuk SMP yang dekat dekat rumah saja," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (17/4/2018) dini hari, sekitar pukul 1.50 Wita, di jalan Merdeka II, RT 91, Sei Pinang Dalam, Samarinda, Kalimantan Timur.

Dari informasi yang dihimpun, api berasal dari rumah Erhamsyah (salah satu korban tewas), tepatnya di kios yang terdapat dibagian depan rumah.

Enam korban yang meninggal dunia akibat terjebak kobaran api, diantaranya Erhamsyah (74), Fitriani (29), Safna Julia (13), Amila (4), Amat (23) dan Tinah (57).

Bahkan, lima diantara enam korban ditemukan tewas di dalam drum berisi air, yang berada di bagian belakang sebelah kanan rumah.

Terdapat 3 bangunan tempat tinggal ludes terbakar, dan terdapat 23 jiwa dari 8 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved