Berita Video
TNI Manunggal Membangun Desa, Begini Keakraban Warga dan Personel Satgas ke-101 di Tanah Grogot
Selama itu pulalah, Satgas TMMD banyak berinteraksi dengan masyarakat. Termasuk di antaranya urusan lokasi menginap dan makan.
Laporan wartawan Tribun Kaltim Sarassani
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Tak terasa sudah 11 hari TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-101 Kodim 0904/Tng berlangsung, terhitung sejak dibukanya TMMD Ke-101 di Desa Suliliran, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, tanggal 4 April lalu.
Dalam 30 hari, Satgas TMMD Ke-101 harus menyelesaikan pembangunan badan jalan sepanjang 4 Km, lengkap dengan jembatan dan gorong-gorong. Poskamling dan rumah layak huni. Selama itu pula, Satgas TMMD Ke-101 berada di Desa Suliliran dan Desa Laburan.
Selama itu pulalah, Satgas TMMD banyak berinteraksi dengan masyarakat. Termasuk di antaranya urusan lokasi menginap dan makan.
Baca: Castro: Jangan Persempit, Satgas Saber Pungli Harus Kembangkan Wilayah OTT
Baca: Persiba Perkenalkan 28 Pemain dan Jersey Baru, Ini Wujudnya
Salah satunya adalah Slamet yang rumahnya menjadi tempat menginap.
Bekerja sebagai petani, Slamet mengaku dapat manfaat tambahan program TMMD. Selain membantu pembangunan infrastruktur desa, Ibu-Ibu Desa Suliliran mendapat penghasilan dari menyiapkan makan.
“Istri saya yang beli bahannya, memasaknya dibantu tetangga. Ada anggarannya, jadi bisa menjadi penghasilan tambahan untuk ibu-ibu di sini.
Baca: Inilah Kutipan Percakapan Pilot dan Petugas ATC Usai Pesawat Southwest Alami Insiden Mesin Meledak
Baca: OTT Kepala Unit Pasar Merdeka, Polisi Temukan Bungkusan Plastik Berisi Uang Rp 10 Juta
Iya, infrastruktur desa dibantu, kami juga bisa merasakan langsung dampak ekonominya, belum termasuk menambah saudara,” kata Slamet senang.
“Yang di sebelah (samping rumah lama) belum kami tempati, belum selesai lantainya masih semen cor. Karena tidak kami pakai, jadi mereka tempati,” kata Slamet, Minggu (15/4/2018).
Rumah lama yang sekarang ia tempati, lanjut Slamet, adalah bangunan asli program transmigrasi tahun 1982, cuma ditambah teras depan dan menambah sedikit luasan dapur.
Baca: Teluk Balikpapan masih Tercemar Zat Berbahaya, Warga Dimbau tak Berenang
Baca: Inilah Klaim India Bila Internet Ada Sejak Zaman Mahabarata
Dulu, namanya SP 1, setelah dimekarkan dari Desa Suliliran, lahir lah Desa Suliliran Baru.
“Tahun 1990 saja masih hutan, apalagi saat pembukaan transmigrasi. Tanaman sawitnya masih kecil, baru ditanam, sekarang saja terlihat ramai, banyak rumah tetangga.
Tapi banyak juga yang masih kosong, seperti rumah saya yang ditempati oleh tentara,” ucapnya.
Baca: Saat Sidak Kilang Minyak, DPRD Kecewa terhadap DLH Balikpapan, Ini Alasannya
Baca: Ngeri, Aksi Pembunuhan Tersiar Langsung Facebook
Rumah itu menurut Slamet, mulai ia bangun tahun 2007. Karena harus berbagi dengan biaya kuliah dan sekolah tiga anaknya, sampai sekarang bangunan rumahnya belum selesai.
Dan TMMD Ke-101 memberi berkah tersendiri, Slamet akan menerima penghasilan sebagai ‘Bapak Kost’.
“Makanya saya berterima kasih TMMD masuk ke desa kami, membangunkan infrastruktur desa. Tidak, sama sekali tidak menggangu, justru saya senang sekali, semula sepi sekarang terasa lebih ramai,” tambahnya.
Baca: Xiaomi Redmi Note 5 Dual Camera, Begini Hasil Menjajal Kamera yang Dilengkapi Kecerdasan Buatan
Baca: Seorang Nenek Bayar Salon Rp 600 Juta, Begini Jadinya
Sedangkan urusan dapur, ada Agustiah.
Ia adalah satu dari tiga Ibu Rumah Tangga (IRT) yang membantu istri Slamet menyiapkan makan untuk Anggota Satgas TMMD Ke-101.
“Saya, Arnah dan Ardila diminta bantu masak untuk keperluan makan Bapak-Bapak Tentara yang sedangkan membangunkan jalan untuk warga di sini,” kata Agustiah.
Baca: Pelaku dan Pemusnahan Barang Bukti Ditunjukkan di Alun-alun
Baca: Bos Miras Oplosan Bandung Ditangkap Saat Sembunyi di Hutan Sumatera
Lihat video keakraban personel Satgas TMMD dan masyarakat:
(*)