Digelar Setiap Malam Jumat Pahing, Ritual Sanggaran Dipercaya Bisa Datangkan Keuntungan
Salah satu mitos yang dipercaya hingga saat ini oleh sebagian masyarakat Jawa adalah ritual sanggaran.
Ritual tersebut dilakukan dengan keyakinan untuk menyucikan jiwa.
Baca: Selamat! Di Usia 48 Tahun, Komeng Diwisuda Jadi Sarjana. . . Uhuy!
Lokasi Umbul Pengging tak jauh dari makam.
Pengunjung biasanya melakukan ritual berendam pada pukul 00.00, alias tengah malam.
Menurut sang juru kunci, malam hari dipilih untuk melakukan ritual ini kerena dianggap sebagai waktu yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk.
"Kira-kira dari usai magrib sampai lewat dini hari. Termasuk ritual kungkum (berendam) yang dilakukan pada tengah malam."
Baca: Naik Motor Tanpa Helm, Kapolri Tito Karnavian Ditilang di Sarinah. . . Nah Lho?
"Karena malam hari itu dianggap sebagai waktu yang tenang," kata Sucahyo, selaku juru kunci.
Setelah proses sanggrahan atau penerawangan nasib lewat media janur selesai, janur tersebut dibagikan pada para pengunjung berdasarkan nomer yang didapatkan di awal prosesi.
Pada setiap janur terdapat sebuah tulisan huruf Arab, yang terjemahannya bisa dibaca di sebuah papan di dekat bangunan makam.
Keuntungan Keberadaan ritual ini ternyata mendatangkan keberuntungan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar makam.
Dengan menggunakan bahasa Jawa, Sucahyo juga menceritakan manfaat besar dari adanya ritual ini.
Setiap malam Jumat Pahing, di mana ritual ini dilaksanakan, selalu terdapat pasar yang menjual berbagai macam hal, seperti aksesoris, obat kesehatan, jasa bekam bahkan ahli dongeng juga turut menjajakan jasanya.
"Kalau pasar adanya cuma malam Jumat Pahing, yang jual malah bukan hanya warga sekitar. Banyak juga pedagang dari luar kota yang ikut jualan disini," tutur pria 58 tahun tersebut. (Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Ritual Sanggaran, yang Disebut Mampu Datangkan Keuntungan"