Dari yang Tegang hingga Mengharukan, Beginilah Serunya Acara Perpisahan PAUD Gurinda
Bus sempat tersendat-sendat saat menaiki tanjakan hingga akhirnya berhenti tak bisa terus.
Beberapa murid yang cukup usia (7 tahun) akan memasuki pendidikan yang lebih tinggi (Sekolah Dasar).
Siti Masruchah, guru senior PAUD Gurinda memberikan pesan kepada orangtua untuk tidak memaksakan anak yang belum cukup usia masuk SD.
“Sekarang pelajaran SD itu lebih banyak nalarnya, kalau belum cukup umur, kasihan anaknya nanti,” ujar Bunda Titi, begitu ia biasa disapa.

Namanya saja perpisahan. Tentu saja tetap menimbulkan keharuan.
Suasana itu mulai terasa saat anak-anak menyanyikan lagu Jasamu Guru.
"Guru bak pelita penerang dalam gulita jasamu tiada tara...," begitu kompak murid-murid membuat koor serentak. Sangat menyentuh dan membuat terharu yang mendengarnya.

Begitu pula ketika Rini, orangtua Danis mengemukakan pesan dan kesannya selama anaknya bersekolah di PAUD Gurinda.
“Terima kasih bunda-bunda guru yang telah mendidik Danis, dari yang tidak bisa apa-apa kini dia jadi lebih mandiri dan pintar,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Kontan saja, semua yang hadir turut sedih karena selama ini antara anak, orangtua, dan guru di sekolah begitu akrab layaknya keluarga.
Usai tegang, haru, kini berganti menjadi gembira.
Selain bernyanyi, tukar kado, anak-anak diberikan waktu bebas untuk mencoba wahana permainan yang ada di Lamin Etam Ambors.
Mulai dari kereta mini, flying fox, berkuda, perahu bebek, hingga kegiatan santai seperti terapi ikan.

Cuaca yang terik tak menyurutkan anak-anak mencoba semua permainan yang ada. (*)