Kebakaran di Samarinda
Nasib Korban Kebakaran Jalan P Diponegoro Samarinda, Dapur Umum dan Bantuan Masih Diperlukan
Nasib korban kebakaran Jalan P Diponegoro Samarinda, hingga saat ini Dapur Umum dan bantuan masih diperlukan
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Korban kebakaran di Gang Selamat, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (2/10/2025) masih memerlukan sederet bantuan hingga hari ini, Sabtu (4/10/2025).
Salah satu kebutuhan warga Jalan P Diponegoro, Samarinda yang menjadi korban kebakaran adalah keberadaan dapur umum yang menyediakan makanan bagi pengungsi.
Selain itu keberadaan dapur umun, korban kebakaran juga masih memerlukan sederet bantuan pasca rumah mereka terbakar habis Kamis (4/10/2025) kemarin.
Kebakaran di Jalan Pangeran Diponegoro Samarinda, Kamis (4/10/2025) lalu menghanguskan lebih dari 20 rumah.
Baca juga: Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 20 Rumah di Jalan Diponegoro Samarinda dalam Penyelidikan Polisi
Hingga Sabtu (4/10/2025), masih ada sekitar 40 kepala keluarga atau sekitar 187 jiwa, saat ini masih berada di tenda pengusian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD) Kaltim sementara sebagiannya juga mengungsi di dua mushola di daerah Diponegoro, Samarinda.
Operasional Dapur Umum Diperpanjang
Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berada di Dapur Umum yang didirikan oleh Dinas Sosial Kota Samarinda di area Parkiran Hotel Horison, harus tambah tiga hari lagi untuk memasak bagi ratusan warga terdampak kebakaran di Samarinda.
Dapur Umum didirikan usai kebakaran, Kamis (2/10/2025) gang Selamat, jalan Pangeran Diponegoro, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) sekira pukul 04.20 Wita.
Keputusan pendirian Dapur Umum ini setelah ada peninjauan lapangan oleh petugas Dinas Sosial untuk membantu memasak makanan bagi ratusan warga pengusi.
Hal itu juga sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditangani Dinsos karena lebih dari 20 unit rumah yang hangus terbakar.
Muhammad Yayuz, Ketua Relawan Tagana Samarinda mengatakan sejak kebakaran dampur itu didirikan guna membatu memasak bagi korban kebakaran selama tiga hari saja, namun perubahan kondisi di lapangan membuat dapur umum itu belum dibongkar.
"Harusnya sampe hari ini Sabtu, 4 Oktober, tapi tadi ada permintaan dari Kelurahan dan warga juga, tadi minta tambahan untuk tiga hari lagi.
Jadi sampai hari Selasa sore terakhir," katanya.
Lanjutnya, Dapur Umum yang kini sudah beroperasi tiga hari itu melayani kebutuhan makanan ratusan warga kurang lebih 400 porsi per hari.
"Kita dua kali masak siang dan malam, sekali kita siapkan itu 200 porsi. jadi 400 porsi satu hari," jelasnya.
Di dapur yang didirikan oleh Dinsos tersebut ada sekitar 30 orang Relawan Tagana yang selalu siap untuk memastikan korban kebakaran tidak kelaparan.
BREAKING NEWS: Kebakaran di Pesisir Kayu Api Penajam, Api Menjalar Cepat |
![]() |
---|
5 Fakta Usai Rusun Pekerja Konstruksi HPK 1 IKN Terbakar, Investigasi Asal Api dan Kelanjutan Proyek |
![]() |
---|
Korsleting Listrik Masih Jadi Pemicu Utama Kebakaran di Kutai Kartanegara |
![]() |
---|
8 Fakta Kebakaran Rusun Pekerja Konstruksi di IKN, Kesaksian Penghuni, Standar Keselamatan Disorot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.