Dari yang Tegang hingga Mengharukan, Beginilah Serunya Acara Perpisahan PAUD Gurinda
Bus sempat tersendat-sendat saat menaiki tanjakan hingga akhirnya berhenti tak bisa terus.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hari masih pagi, saat murid-murid PAUD Gurinda berkumpul di halaman sekolah.
Mengenakan seragam olahraga, wajah mereka tampak riang gembira.
Jika biasanya ada beberapa murid yang datang terlambat masuk sekolah, kali ini mereka tiba lebih awal setengah jam.
Menumpang dua bus, lebih dari 60 murid, guru-guru, pamong Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Utara, dan orangtua/wali murid semangat melakukan perjalanan ke Km 28, Lamin Etam Ambors untuk berwisata, Rabu (9/5/2018).
Perjalanan kali ini tampak ‘menantang’ bagi penumpang bus sekolah.
Mereka dibuat dag dig dug dan tegang tatkala memasuki beberapa tanjakan di kawasan Km 28.
Bus sempat tersendat-sendat saat menaiki tanjakan hingga akhirnya berhenti tak bisa terus.
Kontan saja, orangtua dan murid-murid panik, langsung turun seketika khawatir bus mundur dan celaka.
Dengan menggandeng anaknya masing-masing, mereka jalan kaki melewati tanjakan.
Baca: Inilah Lomba yang Digelar PAUD Gurinda, Nomor 4 Penting Banget untuk Tumbuh Kembang Anak

Begitu sampai di tanah datar, mereka pun naik lagi. Tapi tampaknya di tanjakan kedua dan ketiga, bus tak kuat lagi naik.
Akhirnya hal yang sama pun dilakukan.
Beberapa ibu dan anaknya tampak cemas.
“Aduh, takut aku, gimana kalau busnya termundur?”
Untungnya bus tiba dengan selamat di pintu gerbang Lamin Etam Ambors. Ketegangan pun mulai sirna.
Baca: Ada yang Lincah, Malu-malu, dan Lupa Gerakan tapi Pentas Seni PAUD Gurinda Ramai dan Heboh

Kegiatan wisata ini sebenarnya merupakan acara pelepasan kelompok bermain Gurinda, tutup tahun ajaran 2017/2018.
Beberapa murid yang cukup usia (7 tahun) akan memasuki pendidikan yang lebih tinggi (Sekolah Dasar).
Siti Masruchah, guru senior PAUD Gurinda memberikan pesan kepada orangtua untuk tidak memaksakan anak yang belum cukup usia masuk SD.
“Sekarang pelajaran SD itu lebih banyak nalarnya, kalau belum cukup umur, kasihan anaknya nanti,” ujar Bunda Titi, begitu ia biasa disapa.

Namanya saja perpisahan. Tentu saja tetap menimbulkan keharuan.
Suasana itu mulai terasa saat anak-anak menyanyikan lagu Jasamu Guru.
"Guru bak pelita penerang dalam gulita jasamu tiada tara...," begitu kompak murid-murid membuat koor serentak. Sangat menyentuh dan membuat terharu yang mendengarnya.

Begitu pula ketika Rini, orangtua Danis mengemukakan pesan dan kesannya selama anaknya bersekolah di PAUD Gurinda.
“Terima kasih bunda-bunda guru yang telah mendidik Danis, dari yang tidak bisa apa-apa kini dia jadi lebih mandiri dan pintar,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Kontan saja, semua yang hadir turut sedih karena selama ini antara anak, orangtua, dan guru di sekolah begitu akrab layaknya keluarga.
Usai tegang, haru, kini berganti menjadi gembira.
Selain bernyanyi, tukar kado, anak-anak diberikan waktu bebas untuk mencoba wahana permainan yang ada di Lamin Etam Ambors.
Mulai dari kereta mini, flying fox, berkuda, perahu bebek, hingga kegiatan santai seperti terapi ikan.

Cuaca yang terik tak menyurutkan anak-anak mencoba semua permainan yang ada. (*)