Wanita di Bandung Ini Bagikan Pengalamannya Setelah Hampir Direkrut Jadi Teroris, Ngeri
Rentetan kejadian teror membuat negeri ini siaga satu terhadap kasus terorisme.
Besoknya si Anna ini dateng bersama temannya sebutlah Tari yang sepertinya seumur dengan saya (22-23), berjilbab putih, kemeja putih, celana bahan warna hitam, penampilannya sangat gak kekinian.
Setiap kalimat tertata rapi dari awal berkenalan dan akhirnya mulai menyuruh saya membuka Al-Quran dengan hafal dia mengintruksikan untuk membuka tiap-tiap ayat.
Si Anna hanya diam, malah lebih seperti asisten, bukan teman.
Setiap ayat yang dia intruksikan saya bacakan, dan intinya adalah "halalnya membunuh orang-orang kafir, jihad dijalan Allah tidak mudah, pasti akan dimusuhi bahkan oleh keluarga sendiri, tapi hal itu yang dibenarkan dalam Al-Quran, maka dari itu diawali dengan sembunyi2 agar misi terlaksana dengan baik"
Gak lama dia ngajak untuk belajar lebih lanjut dikostan dia besok, kostnya gak jauh dari kost saya. Anna bersedia menjemput besok.
Kemudian dia pergi. Gak ada basa-basi seperti orang biasa yang ingin berteman, apalagi Anna seperti halnya pengantar Tari.
Sudah galau TA makin galau lagi nih, antara takut dosa (melanggar Al-Quran) atau takut diajarin yang enggak-enggak. Tapi saya masih penasaran.
Baca: Usai Ngetweet Soal Salah Satu Personel Vokal JKT48, Begini Nasib Admin Twitter Jokowi
Besoknya Anna datang menjemput, dia mengajak saya ke kostan Tari. Mulai curiga.
Di kamar berukuran 3x3, tanpa kasur dan furniture lain. Hanya ada lemari dan tikar. Kemudian Anna menutup jendela dan mengunci pintu. Tari mengeluarkan sebuah whiteboard berukuran sedang dari belakang lemari.
Diawali doa, dia mengajarkan sebuah ideologi. Ga ada Al Quran. Hanya dengan coretan di white board.
Menggambarkan sebuah mobil ketika driver salah mengendarai, masuk kejurang, matilah semua penumpang didalam mobil, begitulah jika disebuah negara pemimpinnya salah, intinya adalah negara ini salah dan kita semua berdosa jika dipimpin dengan pemimpin yang salah.
Kemudian menggambarkan sebuah apel busuk ketika ada didalam kulkas bersama apel-apel yang baik, maka apel yang baik akan tertular busuk, itulah kita jika masih berteman dengan orang kafir dan tidak sepemahaman dengan kita.
Dari gambaran2 itu, kira-kira paham kan ya maksudnya. Banyak lah ideologi2 yang dia sampaikan. Dan dia menyebut kita harus membangun Negara Islam Indonesia untuk negara yang diridhoi Allah.
Semakin curiga hati ini ketika dia bilang: "Untuk membangun misi ini diperlukan dana, karena kita membangun sebuah negara baru untuk Allah, dan diperlukan pengorbanan dan ketetapan hati, jadi kamu akan dibay'at di Cimahi (saya kurang inget tepatnya dimana) dengan membawa uang 400rb.
Jangan bertanya bukankah amal itu seikhlasnya? Tidak.. karena dengan perngorbananmu maka Allah akan tau sampai mana pengorbananmu untuk-Nya.
Bahkan ketika kamu berbohong meminta uang ke orang tua atau menjual handphonemu adalah sebuah pengorbanan untuk Allah.
Adapun baju yang harus dikenakan adalah kemeja, hijab, celana bahan", ujarnya.
Jujur saja saya cukup merasa dibrainwash, otak ini berfikir untuk mengikuti perkataannya sampai saya gak berani ngomong ke teman terdekatpun, tapi hati ini menolak ketika saya harus berbohong ke orang tua demi Allah, bahkan ketika saya harus menghalalkan segala cara demi pengorbanan demi Allah untuk mendapatkan uang 400rb.
Saya kuliah mayoritas teman non muslim, gak mungkin saya cerita ke mereka. Saya takut dosa karena saya menyalahi aturan.