Mengejutkan, Hasil Penelitian Ditemukan Bukti Senjata Firaun Berasal dari Luar Angkasa

Saat dia menjadi raja, dia menikahi saudara tirinya, Ankhesenpaaten. Dia meninggal pada usia 18 tahun

Istimewa
Belati yang ditemukan di makam Tutankhamun. 

Melalui pemindaian spektrometri sinar-x (XRF), diketahui bahwa belati kuno itu terbuat dari material yang mengandung hampir 11 persen nikel dan jejak kobalt.

Sebuah komposisi yang merupakan karakteristik besi dari luar angkasa yang ditemukan di banyak meteorit besi yang telah jatuh ke Bumi.

Baca: Letusan Merapi Dini Hari Tadi Akibatkan Hujan Abu di Lereng Barat

Sebagian besar meteorit besi yang menghancurkan Bumi setiap tahun diperkirakan terbentuk di inti logam planetesimals - badan kecil di cakram cakram protoplanet yang mengorbit matahari pada tahap awal tata surya.

Akibatnya, meteorit ini mengandung kadar nikel atau kobalt tinggi.

Sebaliknya, zat besi yang berasal dari proses peleburan mengandung kurang dari 1 persen nikel atau kobalt, jauh lebih kecil dari tingkat yang ditemukan di batuan ruang yang kaya zat besi.

Jambon menggunakan penganalisis XRF portabel untuk memindai benda besi kuno lainnya dan meteor besi di museum, serta besi dalam koleksi pribadi di Eropa dan Timur Tengah.

Penelitiannya menunjukkan bahwa semua besi di artefak yang diuji berasal dari meteorit, dan bukan dari peleburan terrestrial.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa meteorit besi adalah satu-satunya sumber logam utama sampai ditemukannya besi peleburan dari bijih besi terestrial, yang kali pertama dipraktikan sekitar 3200 tahun yang lalu di Anatolia dan Kaukasus.

Albert Jambon juga pernah meneliti benda besi paling kuno yang pernah ditemukan, semisal butiran besi lembaran dari Gerzeh di Mesir, bertanggal 3200 SM. Sebuah kapak dari Ugarit di pantai utara Suriah, bertanggal 1400 SM. Sebuah belati dari Alaça Höyük di Turki, bertanggal 2500 SM, dan tiga benda besi dari makam Tutankhamun, tertanggal 1350 SM, berikut belati, gelang dan sandaran kepala.

Namun begitu, sejumlah arkeolog mengatakan bahwa artefak - artefak itu bisa saja dibuat dari besi peleburan pada 2000 tahun sebelum teknologinya tersebar pada masa awal zaman besi. Bisa karena tak disengaja, atau karena memang dari hasil eksperimen.

Akan tetapi Albert Jambon mengatakan berdasarkan temuan penelitian, tidak ada bukti kuat bahwa besi peleburan dikenal hingga zaman besi sekitar 1200 SM.

Sementara tunggu peleburan besi tertua yang pernah ditemukan, berasal dari tahun 930 SM di Tell Hammeh, Yordania.

"Kami tahu dari teks bahwa selama Zaman Perunggu, besi dinilai 10 kali lipat lebih berharga dari emas," katanya.

"[Tapi] di awal Zaman Besi, harganya turun drastis menjadi kurang dari tembaga, dan inilah alasan mengapa besi menggantikan perunggu dengan cukup cepat," tambahnya.

Analisisnya juga menunjukkan bahwa belati, gelang dan sandaran Tutankhamun setidaknya terbuat dari besi dua jenis meteorit yang berbeda.

Hal ini menunjukkan bahwa ada proses pencarian aktif yang dilakukan untuk menemukan meteorit besi yang berharga di zaman kuno.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Peneliti Temukan Bukti Tak Terbantahkan Senjata Firaun dari Luar Angkasa, http://www.tribunnews.com/sains/2018/05/21/peneliti-temukan-bukti-tak-terbantahkan-senjata-firaun-dari-luar-angkasa?page=all.


Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved