Begini Suka Duka Petugas UPTD Saat Patroli di Tahura Bukit Soeharto
"Kalau hanya sedikit personel yang turun, mereka tidak takut. Apalagi personel kami tak pakai senjata api," kata Rusmadi.
Penulis: Rafan Dwinanto |
UPTD hanya mencegah agar luasan hutan yang dirambah tak bertambah luas.
"Mengusir mereka itu hampir mustahil. Kita hanya ingatkan terus, kita kasih surat agar mereka tak buka lahan baru. Begitu mereka buka, ya kita tangkap. Karena sudah diperingatkan terus-menerus," tegasnya.
Soal tambang ilegal di Tahura, beberapa kali tim gabungan dari UPTD bersama Balai Gakkum dan kepolisian mendapati. Namun, tak ada pelaku yang ditemukan.
Baca juga:
Netizen Terharu Simak Kisah Alif, Bocah yang Sahur Nasi Garam; Sejak Usia 11 Bulan Yatim Piatu
Ormas di Jakarta Minta Uang THR kepada Perusahaan, Begini Respon Sang Gubernur
Imbas Kontak Fisik Berujung Cedera Salah, Ramos: Sepak Bola Mengajari Anda Hal Manis dan Pahit
Sebulan Viral, Petinggi PKS Tunjukkan Bukti Gerakan #2019GantiPresiden Galang Banyak Pendukung
"Contohnya begini. Kita dapat laporan, kita datangi. Ketemu galian dan alat berat. Tapi karena kami sedikit, kami pulang, dan lantas menyusun rencana penangkapan melibatkan berbagai pihak. Pas ke sana esok hari, alat berat sudah tak ada dan tak ada orang yang ditemui," kata Rusmadi.
Pelaku tambang ilegal juga biasa menyimpan alat beratnya di luar kawasan Tahura. Dan kembali beroperasi saat tak ada patroli.
"Tahura luasnya bukan main. Masuknya bisa lewat mana saja. Kami patroli paling setiap pekan. Personel kami hanya 25 orang. Tapi, walaupun terbatas, saya akan upayakan terus untuk menertibkan benang kusut di Tahura," ujar Rusmadi. (*)