Sempat Tertimbun 30 Menit, Abdul Gofur Masih Hidup; Begini Testimoni Sang Mandor

Satu meter tertanam dari atas kepalanya. Saya sudah mikir udah gak hidup ini orang," ujarnya.

TRIBUN KALTIM / MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Tiga jam tertimbun tanah, akhirnya seorang pekerja bangunan berhasil dievakuasi, Selasa (29/5/2018) sekitar 18.30 Wita. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Nur (46) seolah tak percaya saat tangannya menyentuh kepala anak buahnya yang tertanam longsoran.

Bagaimana tidak, mandor bangunan yang bekerja di ruko MM Perdana mengira anak buahnya sudah tak bernyawa lagi.

Pria berbadan tambun berambut gondrong tersebut langsung menggaruk tanah yang menimbun tubuh anak buahnya, yang bernama Abdul Gofur (36).

"Saya garuk pakai tangan. Pokoknya pakai alat yang ada supaya dia bisa bernafas," kata Nur sambil menyeka keringatnya usai mengantarkan Gofur ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

Ia tak mengira Gofur masih bernafas usai hampir 30 menit tanah menimbun tubuh anak buahnya.

Jarak tanah yang mengubur Gofur sekitar 1 meter dari atas kepalanya, sebut Nur.

"Satu meter tertanam dari atas kepalanya. Saya sudah mikir udah gak hidup ini orang," ujarnya.

Sambungnya, korban sudah lama tinggal bersama Nur di rumahnya, di kawasan Karang Rejo RT 13 nomor 45, Balikpapan. Sudah 10 tahun Gofur tinggal bersamanya di Balikpapan.

"Lama ikut saya dia, mas. Ya, kerja begini," tuturnya.

Belakangan diketahui, korban berencana pulang kampung ke Rembang, Jawa Tengah. Namun dua hari sebelum meninggalkan Balikpapan, korban malah dilanda musibah yang hampir saja merengut nyawanya.

"Sudah saya belikan tiket pulang. Hari jumat dia pulang. Eh, hari ini jadi begini," bebernya.

Saban hari bekerja dengan Nur. Korban tampak bersemangat sekali belakangan ini. Mungkin lantaran tahun ini bisa mudi ke kampung, kata Nur.

Sebelum kejadian tersebut Nur sebenarnya meminta agar Gofur menyudahi pekerjaannya, namun tak dihiraukan. Sampai akhirnya tanah menimbun tubuhnya. "Dia semangat betul kerja hari ini," ucapnya.

Untuk diketahui sebelumnya, korban bersama rekannya, dalam pengerjaan memasang pancang, sekitar pukul 15.00 wita. Mereka berencana memasang 6 pancang sedalam 6 meter.

Namun dipancang ke 5, saat baru menusuk tanah sekitar 3,5 meter, pancang yang terbuat dari cor tersebut tertahan oleh batu gunung kuning.

Saat itu juga korban dengan sapaan akrab Kero, berinisiatif untuk turun ke dalam lubang pancang untuk menyingkirkan batu tersebut secara manual.

Namun bukannya berhasil menyingkirkan batu tersebut, tubuhnya malah tertimbun tanah longsor.

Pancang tersebut rencananya sebagai pondasi untuk meletakkan kontainer untuk kebutuhan minimarket Perdana.

Pengakuan Supri, tanah lokasi tempat pembuatan pondasi memang tanah yang rawan longsor.

"Itu lahan buat parkiran kontainer, mau diratain. Sebelumnya tanahnya turun dan miring. Nah harus dicor (pancang) semen biar kuat," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved