Begini Pentingnya Pengajaran Pancasila Kepada Siswa Menurut Kadisdik Balikpapan

Di sekolah mendapat wawasan kebangsaan namun ketika di rumah orangtua tidak mendukung sama sekali edukasi nasionalisme dan Pancasila

Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin. 

Di tempat terpisah, Tribunkaltim menyusuri Jalan Kapten Piere Tendean, Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota, berjumpa dengan beberapa siswa dan siswi dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Balikpapan, sekitar pukul 10.00 Wita, Jumat (1/6/2018).

Mereka ini sedang duduk persis di area depan sekolah tersebut. Satu di antaranya, Hanifah Dwi Larasati (14), mengaku, datang ke sekolah usai mengikuti upacara Lahirnya Pancasila. Walau tanggal merah, Hanifah antusias semangat ke sekolah ikut upacara bersama teman-temannya.

Setelah upacara selesai, ungkap Hanifah, tidak ada lagi kegiatan belajar mengajar, para siswa pulang ke rumah masing-masing. “Upacaranya tadi sekitaran 15 menit saja,” katanya, sambil menunggu mobil angkot untuk pulang ke rumahnya.

Saat ditanya mengenai isi Pancasila, wanita kelahiran Balikpapan ini bisa menjawab lengkap dengan gelagat bahasa tubuh yang menggambarkan sikap gerogi meski kadang jawabannya dibimbing dengan temannya bernama Wulansari Ramadhani, yang duduk di sebelahnya.

Begitu ditanya mengenai apa itu Pancasila, Hanifah menjawab, “Lambang negara. Kesatuan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Pancasila itu penting, satu kesatuan Indonesia, jadi dasar negara,” ujarnya.

Baca: Catat! 6 Tanda-tanda Lailatul Qadar pada Malam Ganjil dari Sepuluh Malam Terakhir Ramadan

Di tempat tak jauh, bersebelahan dengan SMP Negeri 12, ada Sekolah Dasar Negeri 001 Balikpapan Kota. Tribunkaltim bersua dengan seorang murid sekolah dasar ini, namanya Andika Saputra, yang baru menginjak usia 10 tahun.

Bocah berkacamata ini mengetahui apa itu Pancasila. “Dasar negara,” katanya yang mengaku usai ikuti upacara Lahirnya Pancasila di sekolahnya, di Jalan Kapten Piere Tendean, Kelurahan Telaga Sari.

Saat diuji untuk sebutkan isi Pancasila, dirinya mampu menjawab secara lancar, bisa sebutkan sampai sila lima, tidak lebih dan tidak kurang. “Yang mengajari pak guru saya,” ungkap pria kelahiran Balikpapan ini yang sedang menunggu jemputan pulang ke rumah.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved