Musda XIV KNPI Paser Berakhir Ricuh, Hampir Semua Dukungan Mengerucut pada Abdul Azis
Rekonsialiasi terwujud, selanjutnya Kepala Disporpar Paser Ishak mewakili Bupati Paser membuka Musda XIV KNPI Paser.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Sarassani
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Musyawarah Daerah (Musda) XIV Pemuda/Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Paser, Rabu (6/6/2018), berakhir ricuh.
Sejumlah OKP di KNPI menolak dukungan mengarah ke satu figur, sehingga figur lain tidak memiliki kesempatan untuk maju sebagai calon Ketua KNPI Paser.
Kejadian yang menodai proses demokrasi ini dibenarkan Ketua Panitia Penyelenggara Musda KNPI Paser Fadlul Chaliq.
“Kita sudah berusaha mengawal proses pemilihan Ketua KNPI secara demokratis sesuai prosedur, tapi ternyata belum memuaskan semua pihak, Musda pun ricuh,” kata Fadlul Chalid, Kamis (7/6/2018).
Musda yang berlangsung di Gedung Awa Mangkuruku Tanah Grogot ini diawali dengan rekonsialiasi yang bertujuan menyatukan dua kubu KNPI, baik yang dipimpin Azheri maupun M Nurung.
Melalui fakta integritas yang mereka tandatangani, kedua pihak sepakat mendukung ketertiban dan kelancaran Musda KNPI.
Baca juga:
Tak Beri THR pada Pegawai Honorer, Ketua FPTTH Sebut Pemprov Melanggar Sila Kedua Pancasila
Gara-gara Seekor Kucing, Klub Ini Harus Membayar Denda Hingga Setengah Miliar
Dapat Pertanyaan Ini dari Jurnalis, Romelu Lukaku Tertawa hingga Pukul Meja
Jawaban Ali Ngabalin Saat Ditanya Kepentingan Masuk Tim Istana Bikin Glenn Fredly Tersenyum
Dengan disaksikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Paser, Ishak, Wakapoles Paser Kompol M Nur Azis, Ketua NU Paser Khairul Huda dan sejumlah OKP, Wakil Ketua DPD KNPI Kaltim Arif Rahman Hakim ikut membubuhkan tanda tangan dalam komitmen menyatukan semangat pemuda.
Rekonsialiasi terwujud, selanjutnya Kepala Disporpar Paser Ishak mewakili Bupati Paser membuka Musda XIV KNPI Paser.
“Pengurus DPD KNPI Kaltim mengambil alih acara dan mengesahkan agenda acara Musda, kemudian melakukan pemilihan Presidium Sidang (PS) sebanyak tiga orang,” kata Fadlul yang juga sering disapa Fadel.
PS mewakili DPD KNPI Kaltim, Plt Ketua DPD KNPI Paser dan Pengurus KNPI Kecamatan. Selanjutnya mereka memimpin jalannya rapat menyepakati tata tertib, namun terjadi ricuh sebelum dilakukan rapat pleno penetapan calon Ketua DPD KNPI terpilih.
Pada tahap penjaringan calon, PS mempersilakan 10 Pengurus KNPI Kecamatan dan OKP pemilik hak pilih mengusulkan figur calon yang diusungnya. Untuk maju sebagai calon Ketua DPD KNPI, setiap calon harus mengantongi minimal 20 dukungan, namun hampir semua dukungan mengarah kepada H Abdul Azis.
Karena hal itu menutup kesempatan figur lain mencalonkan diri, sehingga muncul ketidakpuasan yang disiyalir dilakukan sejumlah OKP.
Mereka menuntut Musda dibatalkan dan minta DPD KNPI Kaltim mengambil alih Musda.
Setelah dimediasi aparat kepolisian, rapat pun diskorsing sampai batas waktu yang tidak ditentukan. (*)