OTT di Jatim, KPK Berhasil Temukan Uang Rp 2 Miliar, Benarkah Wali Kota Blitar Ikut Terjaring?
Kabar soal operasi tangkap tangan (OTT) tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Blitar, M Samanhudi Anwar.
Menurutnya kabar yang beredar itu belum bisa dipertanggungjawabkan.
Sebab yang berhak memberikan tertangkap dan tidaknya pejabat di Pemkot Blitar dari Humas KPK.
Sampai sekarang belum ada statemen resmi dari KPK soal kabar pejabat daerah yang tertangkap dalam OTT.
Dia meminta wartawan untuk bersabar menunggu klarifikasi resmi dari KPK.
"Saya minta wartawan bersabar menunggu statemen resmi dari KPK," kata Santoso.
Soal tidak hadirnya Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar, dalam apel kesiapan linmas pengamanan Pilgub Jatim, menurut Santoso, itu sudah sering terjadi.
Kalau Wali Kota sedang berhalangan dan tidak bisa hadir dalam acara, biasanya diwakilkan ke Wakil Wali Kota.
Selama acara itu tidak berkaitan dengan pengambilan sebuah kebijakan.
"Itu hanya soal bagi tugas. Kalau Wali Kota tidak bisa hadir, biasanya diwakilkan ke saya. Hal itu sudah sering terjadi," katanya.
Di tempat yang sama, Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan memang ada aktivitas OTT KPK di Kota Blitar.
Tetapi, Adewira tidak tahu OTT KPK di Kota Blitar itu terkait kasus apa.
Polres Blitar Kota hanya ketempatan untuk pemeriksaan.
"Benar, ada aktivitas KPK di Kota Blitar mulai semalam. Tapi soal kasus apa kami juga belum tahu. KPK hanya pinjam tempat di Polres. Untuk detailnya, KPK yang tahu," kata Adewira.
KPK Temukan uang lebih dari Rp 2 Miliar
Ada uang yang diperkirakan lebih dari Rp 2 miliar yang ditemukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan di dua daerah di Jawa Timur, Rabu (6/6/2018).