Sudah Dilarang, Masih Ada Pedagang yang Jual Ayam Rp 60 Ribu per Kilogram

Saat turun ke lapangan tim satgas masih menemukan beberapa pedagang ayam yang menjual ayam dengan harga Rp60.000 per kilogram.

Penulis: Junisah | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim/Junisah
Tim satgas pangan turun ke lapangan mengecek dan mengawasi pedagang ayam yang berjualan ayam di Pasar Gusher, Rabu (13/6/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Tim satgas pangan bersama Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Tarakan akhirnya turun ke lapangan untuk mengecek dan mengawasi harga ayam di Pasar Gusher, Rabu (13/6/208).

Saat turun ke lapangan tim satgas masih menemukan beberapa pedagang ayam yang menjual ayam dengan harga Rp60.000 perkilogram.

Melihat ini tim satgas memberitahukan kepada beberapa pedagang tersebut tindakannya telah menyalahi aturan yang telah ditetapkan Menteri Perdagangan.

Baca: Penyanyi Asal Inggris Bakal Meriahkan Opening Ceremony Piala Dunia 2018

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag)  No 62 tahun 2018  Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 34.000 perkilogram.

Namun karena melihat kondisi wilayah geografis Provinsi Kaltara, terutama Kota Tarakan yang berada di pulau, sehingga disepakati HET Rp 45.000 kilogram.

Dengan adanya ketentuan Permendag inilah, pedagang ayam dilarang untuk menaikkan harga ayam sesuka hati.

Tim satgas dan pemerintah daerah telah sepakatpedagang ayam di Kota Tarakan harus menjual ayam dengan harga Rp 45.000 perkilogram.

Baca: Usai mundur dari Partainya, Mohammad Nuruzzaman Bongkar Cara Gerindra Menangi Pilgub Jakarta

Apabila tidak mentaati ketentuan yang ada, sanksi akan diberikan kepada pedagang ayam dengan menyita ayamnya.

Meskipun tim satgas telah memberitahukan hal ini, masih saja ada beberapa pedagang ayam yang tidak setuju dengan harga yang ditetapkan tim satgas dan pemerintah daerah.

Mereka tetap menjual ayam dengan harga Rp 60.000 perkilogram.

Purwanto, salah satu pedagang ayam mengaku, tidak setuju dengan harga ayam Rp 45.000 perkilogram. Pasalnya dengan harga ini, ia mendapatkan keuntungan sedikit. Sedangkan ia harus membayar ongkos anak buahnya, termasuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR).

Baca: Tujuh Profesi yang Sangat Membantu Kelancaran Mudik Masyarakat Indonesia

“Harga ayam ini naik cuman menjelang lebaran. Nanti setelah lebaran harga ayam kembali seperti hari biasanya. Lagian juga cuman dua hari ini saja menjual harga ayam Rp 60.000 perkilogram. Kemarin-kemarin menjualnya Rp 45.000 perkilogram. Kita ini punya anak buah yang mau kita kasih THR juga,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan, Mansyur salah satu pedagang. Menurut Mansyur, menjelang lebaran ini ukuran ayamnya kecil-kecil, beda dengan hari biasanya yang ukuran ayamnya besar-besar. Apabila dijual dengan harga Rp 45.000 perkilogram tidak ada untungnya.

“Saya hitung-hitung kalau disuruh jual ayam dengan harga Rp 45.000 kilogram tidak ada untungnya, karena ini ayamnya kecil. Beda kalau ukuran ayamnya besar, kita pasti untung. Tapi ini menjelang lebaran semua ayamnya tidak ada ukuran besar, semuanya kecil-kecil. Kita ini sebagai pedagang hitung-hitungan juga, karena seperti saya ini punya 5 orang anak buah yang harus dibayar ongkosnya,” ungkapnya.

Baca: Tujuh Profesi yang Sangat Membantu Kelancaran Mudik Masyarakat Indonesia

Sementara pantaun Tribun, di lapangan harga ayam yang dijual di Pasar Gusher bervariasi. Ada yang menjual Rp 45.000 perkilogram, Rp 50.000 perkilogram, Rp 55.000 perkilogram, Rp 60.000 perkilogram hingga Rp 65.000 perkilogram.

Yanti salah satu konsumen mengaku, ia membeli ayam dengan harga Rp 60.000 perkilogram. Harga ini sangatlah mahal. Namun karena ia membutuhkan ayam buat lebaran, akhirnya mau tidak mau ia tetap terpaksa membeli dengan harga Rp 60.000 perkilogram.

“Sangat mahal ayam di Tarakan. Saya tanya sama saudara saya di Berau harga ayam disana hanya Rp 40.000 perkilogram.Kok disini mahal banget ya. Kalau bisa pemerintah daerahnya tegas dalam menindak, masa sampai Rp 60.000 perkilogram,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved