Anggotanya Diduga Kabur Bawa Lari Uang Jamaah, Begini Sikap Komisaris PT ATM

"Tunggu lah, saya belum berani bilang, tunggu (perhitungan) auditor independen," jawabnya setelah beberapa detik terdiam.

TRIBUN KALTIM / MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Timsus Polda Kaltim mendatangi salah satu rumah korban Travel Umrah bermasalah di Kaltim, Selasa (3/7/2018) di Jalan Perintis Batu Ampar Balikpapan Utara 

Susun Komposisi Timnas U-23 Asian Games, Luis Milla Pastikan 2 Posisi Ini Ditempati Pemain Senior

Pihaknya lagi-lagi berkilah, belum mengetahui pasti apa penyebab tertundanya keberangkatan ribuan jamaah tadi.

"Tunggu lah, saya belum berani bilang, tunggu (perhitungan) auditor independen," jawabnya setelah beberapa detik terdiam.

Sebelumnya, dari pertemuan dengan PW dan PD di sebuah ruko di jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan, beberapa hari lalu, terungkap, kondisi keuangan PT ATM sedang carut marut, sehingga ketiga komisaris baru, termasuk Suhardi, berencana 'menyuntikan' modal berupa tanah, bangunan, dan pabrik senilai Rp 25 miliar sebagai modal awal pembentukan unit usaha, guna pemberangkatan jemaah yang tertunda.

Mengikuti tarif umroh minimal yang diberlakukan Kementerian Agama RI, sebesar Rp 20.5 juta per orang, diprediksi PT ATM butuh sekitar Rp 23 miliar untuk berangkatkan 1.300 jamaah tadi.

Suhardi masih merahasiakan berapa dana yang diperlukan perusahannya untuk memberangkatkan jamaahnya, karena harga pemberangkatan masing-masing biro jasa yang berbeda.

"(Jumlah dananya) rahasia perusahan, ga mungkin saya bocorkan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved