Pengepul Ini Bisa Kumpulkan 1,5 Ton Sampah Plastik per Hari, Omset Bulanannya Puluhan Juta Rupiah
"Alhamdulillaah bisa mempekerjakan warga sekitar. Menambah penghasilan ibu-ibu di dapur," tuturnya.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sebanyak 1,5 ton material bisa dikumpulkan pengepul sampah plastik setiap harinya.
Hal itu dikemukakan salah satu pengepul sampah plastik, Hary Wargo Santoso (30), Selasa (3/7/2018).
"Sehari bisa 1,1 ton sampai 1,5 ton yang masuk gudang," kata Hary selaku pelaku usaha daur ulang sampah plastik di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dalam sehari 3 truk muatan sampah plastik mulai dari botol, kemasan, gelas minuman, dan kantong plastik masuk ke gudang miliknya, di Jalan Sanggabuana RT 35 Balikpapan Utara. Masing-masing biasanya membawa sampah plastik sekitar 500 kilogram.
"Ada sekitar 80 pemulung lah yang berkontribusi. Tapi yang terbesar masih dari TPA Manggar," tuturnya.
Biasanya para pemulung mengumpulkan sampahnya di tempat penumpukan mereka, seperti di kawasan Balikpapan Utara KM 12 dan KM 10, bilangan projakal, Beller, Pupuk dan TPA Manggar.
Bila penuh dimasukkan ke dalam truk lalu dibawa ke gudang milik Hary.
Usai masuk ke dalam gudang. Sampah tersebut disortir 10 orang pekerja, tak lain merupakan warga sekitar yang dipekerjakan pria lulusan SMA 1 Tanah Grogot ini.
"Proses sortir kita pisahkan. Sesuai jenis dan warna. Warna ada 4 jenis, putih bening, merah, hijau, sama biru," ucapnya.
Para penyortir ini merupakan para ibu, warga sekitar. Mereka diupah Rp 900 ribu per 10 orang.
"Alhamdulillaah bisa mempekerjakan warga sekitar. Menambah penghasilan ibu-ibu di dapur," tuturnya.
Baca juga:
Nilai Tukar Dolar terhadap Rupiah Capai Rp 14.425, Sejumlah Ekonom Angkat Bicara
Begini Respon Polda Kaltim terhadap Pernyataan Gubernur Kaltim Soal Money Politics di Pilgub
Proses PPDB Online Tak Optimal, PGRI: Disdik Harus Beri Ketegasan, Sementara Gunakan Pola Manual
Susun Komposisi Timnas U-23 Asian Games, Luis Milla Pastikan 2 Posisi Ini Ditempati Pemain Senior
Usai disortir, sampah plastik tersebut langsung digiling. Kemudian dipress, bertujuan untuk meminimalisir ongkos kirim ke pabrik plastik di Jawa Timur.
Dalam sebulan,Hary 4 kali melakukan pengiriman ke Pabrik di Surabaya, Jawa Timur.
Ia menggunakan jasa muatan Fuso bermuatan 15 ton untuk mengirim sampah plastik yang telah didaur ulang di gudangnya.
"Pengiriman seminggu sekali. Satu fuso muatannya 15 ton. Rp 13 juta biaya sekali kirim, itu di luar buruh Rp 2 juta," bebernya.
Dari hasil usaha yang dirintisnya bersama saudaranya sejak 3 tahun lalu, ia berhasil meraih keuntungan.
Kendati kredit modal usahanya yang mencapai ratusan juta tersebut belum lunas, namun dari usahanya tersebut saat ini perekonomian keluarganya semakin membaik.
"Alhamdulillaah, omset bersihnya per hari bisa Rp 1 juta, pak. Itu dikurangi gaji karyawan, sewa gudang, cicilan mesin. Tapi Insyaa Allah cukup baik ekonomi kita," kata ayah beranak 2 ini kepada Tribunkaltim.co
Bisa dikatakan per bulan, Hary mengumpulkan pundi rupiah sebanyak Rp 30 juta dari usaha daur ulang plastiknya.
Disinggung naik turun pada usahanya, Hary menjawab itu pasti. Ia akan mendapat untung besar bila pasokan plastik melimpah ruah.
"Biasanya turun mendekati hari besar seperti Lebaran. Mau libur panjang turun. Naiknya setelah lebaran. Tetapi sebenarnya plastik ini lebih stabil dari kertas, kalaupun harga jatuh paling Rp 200 rupiah per kilo," ungkapnya. (*)